Disperindag DIY Catat Kenaikan Harga Telur, Pastikan Stok dan Pasokan Aman

Pemerintah memastikan kondisi stok tetap aman dan harga berangsur stabil menjelang akhir bulan.

Tribun Jogja/ Christi Mahatma Wardhani
Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY mencatat adanya kenaikan harga telur ayam ras di pasaran selama Oktober 2025.

Meski begitu, pemerintah memastikan kondisi stok tetap aman dan harga berangsur stabil menjelang akhir bulan.

Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati, menjelaskan bahwa lonjakan harga telur ayam murni disebabkan oleh peningkatan permintaan masyarakat, bukan karena naiknya harga pakan ternak.

“Info dari peternak, kenaikan harga pakan tidak mempengaruhi harga telur, tetapi murni karena permintaan yang akhir-akhir ini naik akibat program MBG (Makan Bergizi Gratis),” ujarnya.

Menurutnya, peningkatan permintaan juga terjadi bersamaan dengan momen banyaknya hajatan masyarakat pada September–Oktober.

“Selain karena MBG, masyarakat juga banyak menggelar hajatan pernikahan, sehingga kebutuhan telur meningkat sementara pasokannya tidak bisa langsung naik,” imbuhnya.

Berdasarkan analisis harga bahan pokok penting (bapokting) Disperindag DIY selama Oktober 2025, Yuna menyebut sejumlah komoditas menunjukkan pergerakan harga yang beragam.

“Komoditas yang harganya tetap antara lain beras, gula pasir, daging sapi, cabai rawit, dan bawang merah. Yang turun ada daging ayam dan cabai merah, sedangkan yang naik itu telur ayam dan minyak goreng,” terangnya.

Kenaikan paling menonjol terjadi pada komoditas telur ayam.

Disperindag mencatat, pada minggu ketiga Oktober harga telur ayam sempat mencapai Rp32.834 per kilogram, naik dari rata-rata Rp28.667 per kilogram di bulan September. 

“Namun menjelang minggu keempat Oktober, harga mulai turun lagi menjadi sekitar Rp30.000 per kilogram,” jelas Yuna.

Sementara itu, harga telur ayam kampung cenderung stabil di angka Rp55.000 per kilogram tanpa mengalami pergerakan berarti sepanjang periode pemantauan.

Untuk minyak goreng, pergerakan harga relatif stabil. 

“Harga minyak goreng curah masih di kisaran Rp17.500 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp20.500, dan Minyakita naik sedikit dari Rp15.500 menjadi Rp15.700 per liter sejak minggu kedua Oktober dan stabil hingga minggu keempat,” kata Yuna.

Meski sempat terjadi kenaikan pada beberapa komoditas, Yuna menegaskan tidak ada potensi kelangkaan atau kekurangan stok di pasaran.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved