Sri Sultan HB X Minta Penataan TKP Abu Bakar Ali dan Malioboro Dilakukan Cepat, Tepat, dan Bijak

- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya percepatan penataan kawasan Malioboro

Dok. Tribunjogja.com
kawasan Malioboro, Kamis (3/2/2022) pagi. 

Sri Sultan juga menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi dalam hal pengelolaan anggaran, khususnya untuk kawasan Malioboro

Ia membuka peluang bantuan dari Pemda DIY, namun menegaskan bahwa hal tersebut hanya bisa dilakukan jika ada permintaan resmi dari Pemerintah Kota karena kawasan tersebut merupakan kewenangan kota.

"Jika Kota Yogyakarta perlu kami dari provinsi untuk membantu, silakan sampaikan. Tanpa kerja sama, kami tidak bisa menganggarkan dana karena ini adalah kewenangan kota," tegasnya.

Lebih lanjut, Sri Sultan menyoroti perlunya integrasi antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi dan kabupaten/kota. Ia menilai selama ini tema pembangunan seringkali tidak terkoordinasi, padahal seharusnya saling mendukung untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa penyusunan APBD kabupaten/kota harus mendapatkan rekomendasi dari gubernur sebelum disahkan oleh DPRD. 

Rekomendasi tersebut harus bersifat fundamental dan dapat menjadi dasar perbaikan sebelum dilakukan evaluasi resmi di tingkat provinsi. Ia berharap proses pengesahan APBD dapat diselesaikan pada awal Oktober agar ada waktu untuk membahas isu-isu strategis lainnya.

Menanggapi arahan tersebut, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyatakan komitmennya untuk menyelaraskan program pembangunan kota dengan arah pembangunan provinsi. 

Menurutnya, sinkronisasi program sangat penting agar pembangunan dapat berjalan efektif dan berkesinambungan.

"Sebagai wali kota baru, kami mendapatkan arahan dari Pak Gubernur agar tema pembangunan di kota menjadi bagian dari sub-tema pembangunan di provinsi. Ini penting agar program-program yang ada di kota dapat terintegrasi dengan baik," ujar Hasto.

Dalam hal kebersihan Malioboro, Hasto menyampaikan komitmennya untuk menata kawasan tersebut secara bertahap. Ia menargetkan area bawah gorong-gorong Malioboro yang selama ini luput dari perhatian akan segera dibersihkan.

“Kami akan memastikan bahwa area-area di bawah gorong-gorong Malioboro tidak kumuh,” katanya.

Selain itu, Hasto memaparkan rencana pengembangan kawasan selatan Yogyakarta, termasuk pengembangan Terminal Giwangan sebagai terminal utama untuk bus-bus besar yang masuk ke Yogyakarta. 

Ia merencanakan pengadaan shuttle bus yang akan menghubungkan terminal dengan pusat kota, sebagai upaya mengurangi kepadatan lalu lintas.

Tak hanya soal infrastruktur, persoalan sampah juga menjadi perhatian serius. 


Hasto menyebut pembangunan kota dan peningkatan kebersihan akan dilakukan secara bertahap dan terencana, dengan mengedepankan kenyamanan masyarakat.

“Kami akan menyelesaikan masalah-masalah kecil satu per satu, agar Yogyakarta tetap bersih dan nyaman bagi warganya,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved