Koreo Garuda Raksasa 'Show Your Dignity': Seni, Sepak Bola dan Dedikasi Ilustrator Asli Bantul
Ilustrator asal Banguntapan, Bantul, DIY ini merupakan otak di balik desain tifo yang kerap memukau ribuan pasang mata di SUGBK
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kembali menjadi saksi koreografi megah saat Timnas Indonesia menghadapi Bahrain dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (25/3/2025).
Koreografi bertajuk Show Your Dignity yang membentang di tribun suporter La Grande Indonesia itu tidak hanya menampilkan estetika visual yang luar biasa, tetapi juga menyimpan kisah panjang di balik proses kreatifnya.
Di balik kemegahan koreo tersebut, ada sosok ilustrator berbakat, Febru Danar Surya, atau yang lebih dikenal dengan nama pena "Aru".
Ilustrator asal Banguntapan, Bantul, DIY ini merupakan otak di balik desain tifo yang kerap memukau ribuan pasang mata.
Sebelumnya, Aru juga merancang tifo bertema Gundala vs Godzilla yang viral saat laga Indonesia melawan Jepang pada 15 November 2024.
Mengerjakan koreografi dengan skala besar bukanlah tugas mudah.
Aru mengungkapkan bahwa perencanaan proyek Show Your Dignity dimulai sejak akhir Januari 2025.
"Proses kreatif koreo yang kedua ini jujur lebih njlimet (rumit), sebab ada andil dari pihak ketiga, sponsor yang ikut andil dalam proses kreatifnya itu," ungkap Aru kepada Tribun Jogja.
"Brief masuk pada tanggal 7 Januari, selanjutnya sketsa awal selesai saya buat pada 24 Januari. Lalu direvisi pihak La Grande pada 25 Januari. Setelah itu, kami preview desain revisi terbaru tanggal 26 Januari, kebetulan pihak La Grande langsung datang ke Jogja. Setelah pertemuan tersebut, 29 Januari masuk ke tahap detailing digitalisasi. Menjadi tantangan bagi kami, deadline desain tersebut jadi ditargetkan Februari, karena rencananya akan langsung masuk ke proses mural," ujar Aru.
Baca juga: TIMNAS INDONESIA: Ole Romeny Jawaban Lini Depan Indonesia, Ini Buktinya
Dalam prosesnya, berbagai revisi dilakukan demi menyempurnakan konsep.
Salah satu perubahan signifikan adalah pada elemen desain yang awalnya menampilkan perisai dengan tulisan Bhinneka Tunggal Ika, namun kemudian diganti dengan ornamen batik dari berbagai daerah di Indonesia.
"Versi awalnya itu membawa perisai di depannya, ada elemen Bhinneka Tunggal Ika juga. Lalu kepalanya ada zirah, semacam helm besi. Jadi seolah laga melawan Bahrain itu, kita (timnas Indonesia) ibaratnya siap berperang. Tapi akhirnya dihilangkan karena ada sejumlah pertimbangan," ungkapnya.
Selain itu, pihak sponsor juga memberikan masukan untuk menambahkan elemen bulan dalam desain.
"Awalnya nggak ada bulan, tapi ada permintaan sponsor. Filosofinya saya kurang tahu pasti, tapi akhirnya ditambahkan," tambahnya.
Tak hanya Aru, proyek ini juga melibatkan banyak pihak. Salah satunya adalah Founder Bill Mohdor Studio, Nabil Muhdor, seorang influencer seni yang berperan sebagai art director.
Sidang Kasus Mafia Tanah dengan Korban Mbah Tupon Mulai Digelar di PN Bantul |
![]() |
---|
Mayat Pria Ditemukan di Bantaran Sungai Oya Bantul, Ini Keterangan Polisi |
![]() |
---|
Lahan Seluas 4000 Meter di Bantul Terbakar, Diduga Karena Aktivitas Pembakaran Sampah |
![]() |
---|
Bantul Berdayakan Kaum Rois |
![]() |
---|
Kakek di Bantul Meninggal usai Minum Pestisida, Sempat Dirawat di Rumah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.