Koreo Garuda Raksasa 'Show Your Dignity': Seni, Sepak Bola dan Dedikasi Ilustrator Asli Bantul

Ilustrator asal Banguntapan, Bantul, DIY ini merupakan otak di balik desain tifo yang kerap memukau ribuan pasang mata di SUGBK

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM
MEGAH : Koreo LA Grande Indonesia sindirian buat Bahrain dalam laga lanjutan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). 

Dengan deadline ketat, Aru mengakui bahwa ia harus bekerja hingga larut malam demi menyelesaikan desainnya.

"Proses detailing sekitar 4 hari, padahal normalnya kami garap 7 hari. Hampir tiap malam, saya baru bisa tidur jam 2 pagi, karena saya pribadi  tidak pernah begadang hingga dini hari, ini malah menjadi pengalaman yang berkesan dalam proyek ini. Sementara siang harinya saya sama sekali tidak bisa sentuh proyek ini karena harus mendampingi anak-anak magang," tambahnya.

Setelah desain rampung, tahap eksekusi mural dilakukan oleh tim lain di bawah arahan La Grande Indonesia.

"Kalau muralnya saya sudah nggak ikut, Mas. Itu sudah tim lain yang menangani. Saya hanya sampai desain saja," kata Aru.

Proses pengerjaan mural berukuran 50 x 25 meter ini memakan waktu sekitar satu bulan.

Tantangan lain datang lantaran telah memasuki bulan Ramadan, yang membuat sebagian pekerja harus menyesuaikan ritme kerja dengan ibadah puasa. 

Makna Filosofis di Balik Koreografi Garuda Raksasa

Koreografi Show Your Dignity bukan sekadar tampilan visual semata.

Di balik desainnya, tersimpan makna filosofis mendalam.

Aru menjelaskan bahwa burung Garuda dipilih sebagai simbol utama untuk menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.

"Lewat koreo bergambar Garuda ini, La Grande ingin menunjukkan ke Bahrain bahwa siapa sih Indonesia sebenarnya. Membuktikan martabat bangsa Indonesia lewat 'Show Your Dignity'," ujarnya.

Desain tersebut juga menyisipkan berbagai elemen yang melambangkan keberagaman Indonesia.

"Di bagian dada ada angka 45, itu melambangkan tahun kemerdekaan kita. Lalu di bagian sayap ada ornamen batik dari berbagai daerah, sebagai simbol keberagaman budaya kita dari Sabang sampai Merauke," jelasnya.

"Lalu ada gambar gunung, menunjukkan sesuatu yang tinggi atau puncak. Di sini saya terinspirasi Gunung Jayawijaya, puncak tertinggi di Indonesia," tambahnya.

Ketika akhirnya koreografi ini terbentang luas di tribun utara SUGBK, hasil kerja keras seluruh tim pun terbayarkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved