Kakek di Bantul Meninggal usai Minum Pestisida, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

Setelah dicari di rumah sebelah timur, meraka mendapati korban sedang tidur dan motor korban juga berada di lokasi tersebut.

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seorang kakek inisial N (67), warga Kalurahan Terong, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, meninggal dunia usai minum pestisida. Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

*) Catatan : Artikel ini dibuat bukan untuk menginspirasi Anda yang sedang berpikir untuk mengakhiri kehidupan.

Bagi Anda yang merasa kesepian dan memiliki permasalahan mental, jangan menunda untuk meminta pertolongan profesional.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, mengungkapkan, kejadian berawal saat A (41), warga setempat mendapati rumah korban yang tidak ada aktivitas sejak pada Selasa (2/9/2025). Padahal, sehari yang lalu korban ada di rumah.

"Saksi A kemudian mengajak kakaknya untuk mencari korban. Sampai rumah korban, saksi A langsung mematikan lampu rumah korban yang masih menyala," ucapnya kepada awak media, Selasa (16/9/2025).

Setelah dicari di rumah sebelah timur, meraka mendapati korban sedang tidur dan motor korban juga berada di lokasi tersebut.

Dikarenakan masih dalam keadaan tertidur, saksi A dan kakaknya tidak berani membangunkan korban dan kembali menutup pintu serta pergi bekerja.

"Sepulang dari bekerja, saksi A mendapati rumah korban yang masih dalam keadaan gelap. Kemudian, saksi A menyalakan lampu depan rumah korban dan mencari korban. Ternyata, korban masih tidur dan motor juga masih di tempat yang sama," ucapnya. 

Selanjutnya, saksi A pulang dan mandi. Sekira pukul 20.00 WIB, saksi A meminta tolong kepada kakaknya untuk melihat korban. Akhirnya, kakak saksi A mendatangi korban dan membangunkan korban sambil berkata 'sudah malam mengapa masih gelap-gelapan atau tidak menyalakan lampu'.

Rita mengungkapkan bahwa kakak saksi A juga sempat berjalan, menyalakan lampu, mendapati korban sudah dalam kondisi lemah, dan terdapat bekas muntahan.

"Melihat kondisi korban seperti itu, kemudian saksi A pulang dan memberitahu kondisi korban dan bersama dengan pak dukuh dan warga setempat kembali mendatangi korban," urai Rita.

Karena kondisi korban sudah lemah, akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit tertentu. Korban juga sempat opname selama dua hari tiga malam.

Pada waktu tiba di rumah sakit, korban sempat ditanya oleh dokter yang menangani. Korban menjawab bahwa habis mengkonsumsi pestisida sebanyak dua sampai tiga sendok makan sisa obat semprot tanaman.

Namun, nahas, korban akhirnya meninggal dunia di rumah sakit pada Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 06.50 WIB. Kasus itu diketahui oleh pihak kepolisian setempat. 

"Saat ditelusuri, korban ternyata sering bilang ingin bunuh diri. Sebelum meninggal korban juga sempat meninggalkan warisan berbentuk tulisan tentang pembagian harta kekayaan korban," tandas Rita.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved