Kisah Rizqi Ridwan, Kali Pertama Ikut Lomba Langsung Juara di Fotografi Rana Budaya 2025

Rizqi tak pernah menyangka, langkah pertamanya ikut lomba fotografi justru berbuah juara pertama.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/MG Sofia Natalia Zebua
JUARA - Mukhamad Rizqi Ridwan (20) pemenang pertama Lomba Fotografi Rana Budaya #3 yang digelar Dinas Kebudayaan DIY di Taman Budaya Yogyakarta, Juli–September 2025.  

TRIBUNJOGJA.COM - “Sebuah foto harus bisa bercerita.” Pesan dari dosennya itu terus diingat Mukhamad Rizqi Ridwan (20) ketika membidik kamera di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, awal Agustus 2025 lalu. 

Rizqi tak pernah menyangka, langkah pertamanya ikut lomba fotografi justru berbuah juara pertama.

Mahasiswa semester tiga Program Studi Televisi dan Film Universitas Jember itu terpilih sebagai pemenang pertama Lomba Fotografi Rana Budaya #3 yang digelar Dinas Kebudayaan DIY di Taman Budaya Yogyakarta, Juli–September 2025. 

Dengan tema Still Culture, lomba ini mengajak peserta menangkap budaya melalui benda-benda “diam” yang sarat makna.

Tiga juri berpengalaman hadir, yakni Aji Susanto Anom (dosen Fotografi ISI Yogyakarta), Beawiharta (mantan fotografer Reuters), dan Shofia Utami (fotografer freelance sekaligus kontributor media independen).

Kemenangan Rizqi terasa istimewa. Sejak SMK jurusan Desain Komunikasi Visual, ia memang akrab dengan dunia fotografi, namun sebatas belajar dan bereksperimen. Baru kali ini, setelah kuliah, ia memberanikan diri mengikuti lomba resmi.

“Ini pertama kali saya ikut lomba fotografi, pertama kali juga menang, bahkan pertama kali foto saya dipamerkan,” ujar Rizqi saat diwawancarai, Jumat (12/9/2025).

Rizqi bercerita, awalnya ia mengetahui informasi lomba dari Instagram, kemudian semakin mantap ikut karena didorong pihak kampus. Meski begitu, ia sempat kesulitan mencari ide. 

Hingga suatu sore, di Tugu Pahlawan, ia menemukan kombinasi yang pas, arsitektur megah monumen dengan tulisan ikonik “MERDEKA ATOE MATI!” pada salah satu pilar.

Tulisan itu merupakan kutipan pidato Bung Tomo yang disiarkan melalui Radio Republik Indonesia pada 10 November 1945.

Rizqi pun mencoba memadukan elemen sejarah dan arsitektur tersebut dalam satu frame. 

Dengan kamera Canon DSLR 700D, ia mengambil sudut terbaik yang kemudian melahirkan karya berjudul Monumen Perjuangan Arek-arek Suroboyo.

“Bangunan itu bentuk representasi perjuangan masyarakat Surabaya melawan penjajah. Saya langsung terpikir untuk menggabungkannya dengan kutipan Bung Tomo,” jelasnya.

Saat pengumuman, Rizqi mengaku tak percaya namanya disebut sebagai juara.

“Rasanya luar biasa. Saya sendiri juga terharu. Lomba ini membuat saya semakin termotivasi untuk terjun lebih dalam ke dunia fotografi,” ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved