Pemprov Jawa Tengah Sidak di Pasar Gedhe Klaten Jelang Lebaran, Harga Bapok Disebut Masih Terkendali
Sujarwanto mengungkapkan berdasarkan hasil sidak, harga-harga di Pasar Gedhe Klaten tidak terlalu bergejolak.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
"Kalau pas panen harganya tidak kurang dari Rp35 ribu, tapi di pasar ketemunya Rp40 ribu per kg. Nah kan itu berarti cukup baik, perkembangannya tidak terlalu ekstrem," ujarnya.
"Bahkan harga telur ayam justru turun di angka Rp27 ribu," imbuhnya.
Kendati demikian, Sujarwanto menemukan rata-rata pedagang menjual Minyakita diharga Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per liter.
Padahal, para pedagang membeli produk Minyakita tersebut sudah lewat distributor resmi.
Namun, para pedagang mengaku kulakan produk tersebut dengan harga Rp196 ribu sampai Rp200 ribu per karton.
"Sehingga mereka menjual Rp17,5-18 ribu per liter. Nah itu kan harganya masih terlalu tinggi. Nanti kami akan cek lagi di penyalur yang ditunjuk (D1 atau D2), ada persoalan apa. Karena mestinya HET (harga eceran tertinggi) Minyakita Rp15.700. Kalau seandainya di pasar dijual Rp16 ribu, ya masih terlalu tinggi. Tapi kenapa sekarang kok mahal," paparnya.
Adapun terkait takaran Minyakita, Sujarwanto menuturkan di Pasar Gedhe Klaten masih sesuai, baik Minyakita kemasan botol maupun plastik. Pihaknya pun berharap, harga Minyakita bisa segera normal. (*)
Gunungkidul Gelar Pasar Murah Bahan Pokok hingga Akhir Tahun |
![]() |
---|
Warga Kulon Progo Nilai Pengeluaran Minimal Rp600 Ribu Sebulan Tak Sebanding dengan Harga Bapok |
![]() |
---|
Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Gedhe Klaten Sebulan Jelang Iduladha 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Wonosobo Dukung Penuh Program Pemutihan Pajak Kendaraan |
![]() |
---|
Bencana Tembok Runtuh, Pemprov Jateng Turunkan Tim ke Ponpes Gontor Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.