Pemkab Kulon Progo Gandeng RS Swasta Demi Wujudkan Pemerataan Layanan Kesehatan

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terus berupaya menciptakan pelayanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah.

Sebab saat ini, pelayanan kesehatan di wilayah utara belum optimal seperti di wilayah selatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Sri Budi Utami, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit (RS) swasta.

"Salah satunya dengan RS Umum Santo Yusup Boro yang berada di Kapanewon Kalibawang," ujar Budi pada Kamis (16/01/2025).

Menurutnya, RS Umum Santo Yusup Boro merupakan satu-satunya RS yang berada di wilayah utara Kulon Progo.

Pihaknya pun siap menjalin kemitraan dalam rangka memaksimalkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Budi mengatakan kemitraan yang dilakukan seperti memetakan area yang belum terlayani secara maksimal.

Ia juga menilai RS Umum Santo Yusup Boro sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.

"Sebab lokasinya di perbatasan wilayah, yang bisa menarik pengguna layanan dari daerah lain seperti Magelang, Jawa Tengah," jelasnya.

Baca juga: Komentar Siswa di Kulon Progo Mendapat MBG: Sayur Pahit, Wadah Amis, hingga Nasi Kurang Banyak

Menurut Budi, salah satu tantangan yang masih dihadapi saat ini adalah kurangnya tenaga kesehatan yang mumpuni.

Tenaga kesehatan yang diperlukan terutama para dokter.

Ia mengatakan kondisi seperti ini tak hanya terjadi di Kulon Progo, tetapi di seluruh Indonesia.

Itu sebabnya, diharapkan jalinan kemitraan bisa memaksimalkan upaya pengembangan pelayanan kesehatan.

"Kami tentunya terus berupaya agar layanan yang diberikan sesuai dengan standar minimal," kata Budi.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi, pun telah melakukan kunjungan ke RS Umum Santo Yusup Boro pada Selasa (14/01/2024) lalu.

Ia ingin melihat bagaimana kesiapan pelayanan kesehatan di RS tersebut.

Ia mengatakan kemitraan dengan RS swasta menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan layanan kesehatan.

Optimalisasi dilakukan dari sisi ketersediaan tenaga hingga fasilitasnya.

"Permasalahan dalam pelayanan kesehatan perlu dibenahi secara bersama oleh semua pihak," ujar Siwi.(*)