RS Bethesda Dipercaya Atasi Cedera Atlet Profesional Hingga Lahirkan Inovasi Layanan Kesehatan
Selain menguatkan budaya pelayanan, RS Bethesda juga gencar melakukan transformasi digital dan pengembangan fasilitas medis modern.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penyedia layanan di bidang kesehatan dituntut berinovasi menyesuaikan kebutuhan zaman.
Hal ini diakui pengelola Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang terus beradaptasi dengan zaman.
Di usia ke-126 tahun, rumah sakit tertua di Yogyakarta ini berhasil mencatat lonjakan reputasi digital dengan perolehan rating 4,8 dari lebih 6.600 ulasan Google Review, menandai keberhasilan program transformasi budaya pelayanan publik yang mereka jalankan sepanjang tahun 2025.
Direktur RS Bethesda, Dr. Edy Wibowo, Sp.M, MPH menjelaskan capaian ini bukan semata soal angka, melainkan wujud nyata perubahan budaya pelayanan yang lebih ramah, empatik, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
"Indikator review digital ini menjadi refleksi internal kami, baik untuk tenaga medis maupun nonmedis. Di era digital, pelanggan bisa langsung menilai pelayanan, dan itu menjadi cermin bagi kami untuk terus berbenah," ungkapnya, Kamis (6/11/2025).
Transformasi tersebut bermula dari program Smile Campaign SalsaBejo (Salam Sapa Bethesda Jogja) yang diluncurkan pada Januari 2025.
Program ini mengusung semangat keramahan khas Yogyakarta dengan pelatihan bagi lebih dari 1.000 staf medis dan nonmedis.
Hasilnya, hanya dalam waktu sembilan bulan, berbagai indikator digital menunjukkan perubahan signifikan rating Google Review naik dari 4,1 menjadi 4,8, jumlah ulasan positif melonjak dari 1.300 menjadi lebih dari 6.600, dan sentimen publik terhadap keramahan serta profesionalitas tenaga kesehatan meningkat pesat.
"Capaian ini membuktikan bahwa keramahan dan empati bukan sekadar jargon, tetapi menjadi kekuatan utama dalam pelayanan kesehatan," lanjut dr Edy.
Selain menguatkan budaya pelayanan, RS Bethesda juga gencar melakukan transformasi digital dan pengembangan fasilitas medis modern.
Sejumlah inovasi baru kini hadir, seperti Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk diagnosis stroke, Bethesda Wellness Program, Bethesda Sport Medicine Centre (BSMC), program Bethesda Priority, serta inisiatif Medical Tourism yang mulai dilirik wisatawan kesehatan.
Bethesda Sport Medicine Centre menjadi salah satu unit unggulan yang sedang naik daun.
Fasilitas ini tak hanya melayani pasien umum, tetapi juga menjadi pusat penanganan cedera olahraga bagi para atlet profesional.
"Ada pemain-pemain asing klub pro yang kami tangani di sini, mereka puas dan merasa aman karena standar kami sudah setara internasional," lanjut dr Edy.
RS Bethesda juga menjalin kemitraan dengan PSIM Yogyakarta sebagai official medical partner selama dua musim terakhir.
| 35 Atlet Paralympic Bakal Bertanding di Kejuaraan Provinsi 2025, Ini Kata Ketua NPCI Klaten |
|
|---|
| Raihan Medali Melonjak, Bonus Atlet Gunungkidul Naik Rp500 Juta dari Perkiraan Awal |
|
|---|
| Puskesmas Pundong Terapkan Sistem Layanan Berdasarkan Siklus Umur Sesuai ILP |
|
|---|
| Bek Andalan PSS Sleman Alami Cedera, Diragukan Tampil Lawan Tornado Kendal |
|
|---|
| Kisah Rindiantika, Atlet Difabel dari Sleman ke Panggung Asia Tenggara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.