Kisah Inspiratif
Kisah Rindiantika, Atlet Difabel dari Sleman ke Panggung Asia Tenggara
Capaian tersebut menjadi bukti nyata kontribusi atlet tuli Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM -- Rindiantika Nur Hidayah (23) menunjukkan bahwa konsistensi dan kerja keras selalu membuahkan hasil.
Atlet asal Sleman, DIY ini menjadi bagian dari tim nasional futsal putri tuli Indonesia yang berhasil meraih medali perunggu dalam ajang 2nd SEA DEAF GAMES 2025 di Jakarta, 20–26 Agustus 2025 lalu.
Perjalanan Rindi di dunia olahraga dimulai sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
Saat itu, ia mengikuti lomba lari jarak pendek tingkat kabupaten dan berhasil melaju hingga ke tingkat provinsi.
Dari pengalaman itu, semangat kompetitifnya tumbuh dan terus terasah.
Kecintaannya pada olahraga berlanjut hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama. Rindi sempat mewakili daerahnya dan meraih juara pertama dalam ajang tenis meja tingkat kabupaten dan provinsi.
Ia juga menekuni olahraga voli, sebelum akhirnya menemukan cabang olahraga yang paling sesuai dengan dirinya yaitu futsal.
“Yang pas ternyata futsal,” ujar Rindi saat diwawancarai pada 4 Oktober 2025.
Rasa senang dan bangga memenuhi hatinya saat dinyatakan lolos dalam seleksi tim nasional futsal putri tuli untuk mewakili Indonesia di ajang tingkat Asia Tenggara tersebut.
Baginya, futsal bukan hanya permainan cepat dan penuh taktik, tetapi juga ruang untuk berkolaborasi dan membangun rasa saling percaya antar anggota tim.
Meski komunikasi di lapangan mengandalkan bahasa isyarat dan gestur tubuh, koordinasi mereka tetap solid.
Setiap gerakan, pandangan, dan strategi menjadi bahasa tersendiri yang memperkuat kekompakan tim.
Di 2nd SEA DEAF GAMES 2025, Rindi dan tim futsal putri Indonesia tampil gemilang hingga berhasil membawa pulang medali perunggu.
Capaian tersebut menjadi bukti nyata kontribusi atlet tuli Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Kini, Rindi terus berlatih dan bertekad melangkah lebih jauh. Ia berharap semakin banyak atlet tuli yang mendapat ruang, dukungan, dan kesempatan untuk berkembang di dunia olahraga.
Komunitas Relaoneday Jogja Jadi Teman Keluarga Pasien di Rumah Sakit |
![]() |
---|
Keindahan Sudut Yogyakarta di Tas Jinjing Kanvas Karya Seniman DIfabel |
![]() |
---|
Surga Buku Murah di Bantul, Jelajahi Lorong Harta Karun di Raja Murah |
![]() |
---|
Kisah Kemandirian Seniman Difabel Berkarya dari Kanvas ke Layar Digital |
![]() |
---|
Ada Angkringan Isyarat di Kota Jogja, Penjual-Pembeli Komunikasi Pakai Bahasa Isyarat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.