Pemkab Bantul Tutup Pasar Hewan Imogiri Selama 14 Hari, Ini Alasannya

Penutupan dan penyemprotan itu dilakukan untuk memutus mata rantai sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Personel BPBD Bantul melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Imogiri Kabupaten Bantul, Selasa (14/1/2025). 

"Kalau saat ini, kita di Bantul baru melaksanakan pemberian 275 dosis vaksin PMK dari bantuan asosiasi peternak penggemukan sapi potong kepada peternak," ucap dia.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul, Fenty Yusdayanti, menyampaikan bahwa penutupan itu telah dilakukan atas izin pihaknya. Sebab, pengelolaan Pasar Hewan Imogiri berada di bawah naungan DKUKMPP Bantul. 

"Sesuai dengan surat edaran Dirjen dan liat perkembangan PMK di Kabupaten Bantul itu memang meningkat. Lalu, DKPP Bantul itu meminta supaya Pasar Hewan Imogiri itu ditutup untuk antisipasi sebaran PMK," tutur dia.

Kemudian, selama penutupan itu, diharapkan DKPP dapat menyembuhkan ratusan ternak sapi yang sakit dikarenakan PMK.

Sedangkan, lokasi pasar hewan lain yang berada di Kapanewon Pleret maupun Kapanewon Pandak tidak dilakukan penutupan.

"Karena, pasar hewan yang sering atau banyak terjadi transaksi hewan dari luar kota itu ada di Pasar Hewan Imogiri, sehingga hanya itu saja yang ditutup. Nah itu yang kami amankan," jelas Fenty. 

Lurah Pasar Hewan Imogiri, Turadi, mengatakan sebelum penutupan pasar pihaknya telah berkoordinasi dengan ketua-ketua paguyuban ternak serta blantik-blantik terkait penutupan pasar hewan ini. 

"Penutupan ini dilakukan secara massal untuk semua jenis hewan ternak, baik kambing, domba, maupun sapi. Dua pasaran ke depan, insyaallah kita bisa bersih dari PMK," ucap Turadi.

Turadi juga menambahkan bahwa Pasar Hewan Imogiri biasanya mencatat perputaran hingga 400-500 ekor sapi setiap harinya, belum termasuk kambing. 

"Jika tidak ada PMK, transaksi di pasar ini sangat tinggi. Kami berharap dengan langkah ini, kondisi pasar bisa kembali normal dan peternak dapat berdagang dengan aman," tandas Turadi.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved