Pemkab Bantul Tutup Pasar Hewan Imogiri Selama 14 Hari, Ini Alasannya

Penutupan dan penyemprotan itu dilakukan untuk memutus mata rantai sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Personel BPBD Bantul melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Imogiri Kabupaten Bantul, Selasa (14/1/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul resmi melakukan penutupan dan kembali melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Imogiri.

Penutupan dan penyemprotan itu dilakukan untuk memutus mata rantai sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, mengatakan penutupan dimulai pada Selasa (14/1/2025) sampai Senin (27/1/2025) atau selama 14 hari ke depan.

Namun, khusus penutupan pasar hewan hanya dilakukan di Pasar Hewan Imogiri saja.

"Penutupan hanya di Pasar Hewan Imogiri, karena di situ adalah untuk transaksi ternak sapi. Dan kebetulan untuk ternak kambing dan domba, kita masih aman. Jadi kita hanya menutup Pasar Hewan Imogiri yang setiap legi untuk jual beli sapi," ucap Joko kepada awak media, di Pasar Hewan Imogiri

Walau begitu, pihaknya juga melakukan komunikasi informasi dan edukasi untuk para pedagang dan petenak sapi di Bumi Projotamansari.

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan surat edaran nomor B/500.7.2.4/0981/DKPP tentang kesiapsiagaan terhadap peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis karena perubahan musim.

Ditambahkan, penutupan itu dilakukan mengingat lokasi Pasar Hewan Imogiri menjadi lokasi terbesar untuk transaksi atau jual beli ternak sapi di Bumi Projotamansari.

Bahkan, rata-rata jual beli sapi di lokasi itu bisa mencapai 600-700 ternak.

"Tapi, saat pasaran terakhir kemarin hanya ada 50 sapi yang dijual di sana. Kan Pasar Hewan Imogiri ini hanya buka setiap hari pasaran Legi. Artinya, di sini para peternak sudah paham akan bahaya PMK," jelasnya.

Baca juga: Kasus PMK Meningkat, Pemkab Bantul Bakal Tutup Pasar Hewan

Kata Joko, berdasarkan catatan data kemarin, ada 322 ternak sapi yang sakit, 32 ternak sapi mati dan 2 ternak sapi yang potong paksa dikarenakan PMK.

Maka, pihaknya berharap penutupan Pasar Hewan Imogiri dapat memutus mata rantai sebaran virus penyebab kasus PMK.

"Dan, selain penutupan, pada hari ini kami juga laksanakan penyemprotan disinfektan di seluruh sarana prasarana pasar hewan Imogiri, walau kemarin sudah dilaksanakan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan dengan bantuan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul," jelas Joko.

Di samping itu, pihaknya juga tengah menunggu bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat yang dimungkinkan turun secara bertahap dengan total 30 ribu dosis vaksin PMK sampai bulan September 2025. 

Akan tetapi, pada akhir bulan Januari 2025 dimungkinkan ada 10 ribu dosis vaksin PMK yang turun dan langsung diberikan kepada ternak sapi di Bumi Projotamansari. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved