Program Makan Bergizi Gratis di Sleman Resmi Dimulai Hari Ini, Sasar 2.783 Siswa di 35 Sekolah

Pada pelaksanaan program makan bergizi gratis hari pertama ini, pelaksanaan di Sleman menyasar 2.783 siswa dari 35 sekolah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Siswa SD Negeri Sinduadi Timur Sleman menunjukkan menu makan bergizi gratis, Senin (13/1/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi digulirkan pemerintah di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada hari ini, Senin (13/1/2025). 

Pada pelaksanaan program makan bergizi gratis hari pertama ini, pelaksanaan di Sleman menyasar 2.783 siswa dari 35 sekolah.

Makanan diproduksi dari dua dapur berbeda yakni di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Caturtunggal Depok dan dapur kemitraan di Cangkringan. 

Adapun soal menu, dapur di Caturtunggal menyajikan nasi, ayam goreng, tahu goreng, sayur tumis kacang yang dicampur wortel, susu kemasan dan buah pisang.

Menu tersebut dibagikan kepada siswa menggunakan wadah berbahan stainless steel.

Harga satu porsi menu tersebut dinilai Rp10.000. 

"Meskipun (harganya) Rp10.000 per porsi, tapi saya rasa (menu) sudah layak banget ya. Artinya teman-teman dari SPPG telah berupaya maksimal. Tidak ada upaya penyelewengan (anggaran)," kata Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol Inf Mohammad Zainollah, yang mengawasi pelaksanaan program ini, Senin (13/1/2025). 

Ada empat dapur di Kabupaten Sleman yang sebenarnya sudah siap menjalankan program MBG.

Tetapi yang operasional hari pertama baru dua dapur yaitu dapur Caturtunggal dan catering kemitraan di Cangkringan.

Baca juga: Hari Ini, Program Makan Bergizi Gratis Bakal Mulai Dilaksanakan di DIY

Sedangkan dua dapur lainnya, yang berada di Kalasan dan Sleman belum mulai produksi karena disebut masih terkendala dengan perlengkapan administrasi yang harus dipenuhi. 

Program MBG melalui dapur kemitraan di Cangkringan diperuntukkan bagi 1.544 penerima manfaat di 27 sekolah.

Mulai dari PAUD, TK, hingga SD. Jumlah satu sekolah bervariasi. Dapur kedua yang beroperasi di SPPG Caturtunggal. 

Beroperasi 

Dapur SPPG yang berada di Jalan Kaliurang kilometer 5,8, dusun Manggung, Kalurahan Caturtunggal, Depok terlihat ramai sejak Senin (13/1/2025) pagi.

Sejumlah orang tampak sibuk, membawa menu makanan yang sudah tertata dalam wadah stainless steel menuju armada mobil books untuk ditata.

Tempat penataan sudah dimodifikasi seperti rak untuk makanan. Wadah tersebut disusun rapi sebelum diberangkatkan ke sekolah sasaran. 

Proses distribusi MBG ke sejumlah sekolah di Kabupaten Sleman, Senin (13/1/2025)
Proses distribusi MBG ke sejumlah sekolah di Kabupaten Sleman, Senin (13/1/2025) (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Rencana awal, dapur di Caturtunggal ini memproduksi 1.312 porsi.

Tetapi dalam pelaksanaan hari pertama, seiring dengan jumlah kehadiran siswa, maka terkonfirmasi hanya 1.239 porsi yang kemudian dibagikan kepada siswa di 8 sekolah, terdiri dari 2 TK, 5 SD dan 1 SMP Negeri yang berada di sekitar dapur. 

"Jadi sementara ini pelan-pelan. Nanti jumlahnya akan terus bertambah. Kalau sekarang (sasaran) dipilih yang paling dekat dengan dapur dulu, radius 3 kilometer," kata Zainollah. 

Sasaran Awal 

Satu di antara sekolah yang menjadi sasaran awal dari program ini adalah SD Sinduadi Timur, yang berada dalam satu kompleks  gedung TK Among Siwi.

Mobil books, pembawa makanan datang ke halaman sekolah sekira pukul 09.17 WIB. Satu sampel makanan diambil untuk diuji, sebelum akhirnya makanan dibagikan kepada para siswa. 

Plt Kepala SD Negeri Sinduadi Timur, Haryanto, mengatakan ada 167 siswa yang menjadi sasaran program MBG di sekolahnya.

Mereka merupakan siswa dari kelas I hingga VI. Menurut dia, anak- anak di sekolahnya sangat antusias menyambut adanya program baru tersebut. 

"Alhamdulillah anak-anak antusias dengan program ini. Dapat mencegah stunting, untuk pertumbuhan, anak-anak semangat dan antusias. Bahkan tadi ada anak-anak yang menanyakan menu apalagi," katanya. 

Sementara itu, Korwil Kapanewon Mlati dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Nur Suharyanto mengatakan, untuk hari pertama pelaksanaan program MBG di Kecamatan Mlati menyasar 5 sekolah, terdiri dari 2 TK dan 3 Sekolah Dasar.

Adapun total keseluruhan SD di Mlati berjumlah 39, jika ditambah dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI), maka totalnya menjadi 42 sekolah. 

"Jumlah siswanya 7000-anak. Itu yang terdata di Mlati," ujar dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved