Jumlah Kasus PMK di Sleman Bertambah, Operasional Pasar Hewan Tidak Ditutup 

Sejak kasus ternak sakit pada Februari 2024 hingga bulan Januari 2025 ini, telah ditemukan 556 ekor ternak terpapar PMK. Semuanya sapi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Aktivis jual beli ternak di pasar hewan Ambarketawang Gamping Kabupaten Sleman, Jumat (10/1/2025). 

"Kami lakukan penyemprotan ke seluruh area pasar hewan. Karena bisa jadi ternak yang belum bergejala berat turut membawa (virus penyebab PMK). Jadi Ini kami lakukan antisipasi, untuk kegiatan pasaran berikutnya," kata dia. 

Adapun transaksi jual-beli ternak, menurut Yuda, mengalami penurunan tajam semenjak kemunculan kembali wabah PMK.

Ia mencontohkan, transaksi ternak di Pasar Hewan Ambarketawang biasanya mencapai 30 - 50 ekor dari jumlah ternak masuk 270 - 300 ekor sapi per kegiatan pasaran.

Tetapi semenjak ada peningkatan kasus PMK di Kabupaten Sleman, jumlah sapi yang dibawa pedagang masuk ke pasar hewan Ambarketawang di pasaran pekan lalu hanya 70 ekor. Dari jumlah tersebut yang laku terjual hanya 9 ekor. 

"Jadi transaksi mengalami penurunan hampir 80 persen," ujar dia.

Pada Jumat ini, pantauan hingga pukul 08.00 WIB, hanya ada sekitar 115-120 ekor sapi yang dipasarkan di Pasar hewan Ambarketawang.

Jumlah tersebut masih cukup jauh dari jumlah di waktu normal. Aktivitas pasaran juga tidak seramai biasanya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved