Jumlah Kasus PMK di Sleman Bertambah, Operasional Pasar Hewan Tidak Ditutup
Sejak kasus ternak sakit pada Februari 2024 hingga bulan Januari 2025 ini, telah ditemukan 556 ekor ternak terpapar PMK. Semuanya sapi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
"Kami lakukan penyemprotan ke seluruh area pasar hewan. Karena bisa jadi ternak yang belum bergejala berat turut membawa (virus penyebab PMK). Jadi Ini kami lakukan antisipasi, untuk kegiatan pasaran berikutnya," kata dia.
Adapun transaksi jual-beli ternak, menurut Yuda, mengalami penurunan tajam semenjak kemunculan kembali wabah PMK.
Ia mencontohkan, transaksi ternak di Pasar Hewan Ambarketawang biasanya mencapai 30 - 50 ekor dari jumlah ternak masuk 270 - 300 ekor sapi per kegiatan pasaran.
Tetapi semenjak ada peningkatan kasus PMK di Kabupaten Sleman, jumlah sapi yang dibawa pedagang masuk ke pasar hewan Ambarketawang di pasaran pekan lalu hanya 70 ekor. Dari jumlah tersebut yang laku terjual hanya 9 ekor.
"Jadi transaksi mengalami penurunan hampir 80 persen," ujar dia.
Pada Jumat ini, pantauan hingga pukul 08.00 WIB, hanya ada sekitar 115-120 ekor sapi yang dipasarkan di Pasar hewan Ambarketawang.
Jumlah tersebut masih cukup jauh dari jumlah di waktu normal. Aktivitas pasaran juga tidak seramai biasanya.(*)
Ada Bayi Tak Bernyawa Terbungkus Plastik di Bawah Pohon Beringin Depok Sleman |
![]() |
---|
Pengawas Dinkes Sleman Sebut Aspek Penyebab Keracunan MBG di Berbah: Makanan Tidak Segera Dimakan |
![]() |
---|
Dinkes DIY Perketat Pengawasan MBG seusai 137 Pelajar di Berbah Sleman Jadi Korban Keracunan |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Keracunan MBG Pelajar di DIY, Ombudsman: Program Nyaris Tanpa Pengawasan, Pelanggaran Nir Sanksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.