PMK Merebak di DIY, Berikut Cara Mendiagnosis, Mencegah dan Mengobati dari Praktisi Veteriner
Sejumlah daerah, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaporkan peningkatan kasus PMK yang dapat merugikan para peternak.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Sebanyak 30 ekor sapi mati, dan 27 ekor lainnya harus dipotong paksa untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.
Wilayah lain yang terdampak adalah Sleman, dengan 103 kasus dan 8 ekor sapi mati, serta Bantul yang mencatatkan 161 kasus dengan 25 ekor sapi mati. Kulon Progo melaporkan 11 kasus, sementara Kota Yogyakarta tercatat nihil kasus PMK.
Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, menegaskan bahwa meskipun vaksinasi massal telah dilakukan pada tahun 2022, pergerakan hewan antar daerah tetap menjadi penyebab utama penyebaran penyakit ini.
"Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk meminimalkan dampak dari wabah PMK," ujar Syam Arjayanti.
Dengan penerapan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kerjasama antar pihak terkait, diharapkan penyebaran PMK dapat dikendalikan dan sektor peternakan di Indonesia dapat pulih kembali.
Drh. Antonia menekankan bahwa kesadaran dan kewaspadaan peternak, bersama dengan upaya pemerintah, sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak dari penyakit ini dan menjaga keberlanjutan industri peternakan. (*)
Pengakuan Orangtua Pasien Ginjal Bocor Setelah Berobat ke Dokter Hewan di Magelang |
![]() |
---|
Hewan Ternak Mati karena Penyakit Menular, 14 Peternak di Gunungkidul Mendapat Kompensasi |
![]() |
---|
DPP Kulon Progo Terjunkan Tim Selidiki Serangan Hewan Liar pada Ternak di Nanggulan |
![]() |
---|
Sejumlah Hewan Ternak Warga Nanggulan Mati Diduga Akibat Serangan Hewan Liar |
![]() |
---|
Bagaimana Potensi RI Bisa Bebas Penyakit Mulut dan Kuku? Perlu Penguatan Vaksinasi dan Menyeluruh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.