DPP Kulon Progo Terjunkan Tim Selidiki Serangan Hewan Liar pada Ternak di Nanggulan
Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbadi mengaku sudah mengetahui adanya kejadian tersebut. Tim pun telah diterjunkan untuk menangani.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo ikut turun tangan dalam menangani kasus serangan hewan liar pada ternak warga di Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan. Hingga kini belum diketahui apa jenis hewan yang menyerang.
Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbadi mengaku sudah mengetahui adanya kejadian tersebut. Tim pun telah diterjunkan untuk menangani.
"Saat ini baru diselidiki," kata Drajat dihubungi pada Kamis (10/07/2025).
Ia mengatakan serangan tersebut bukanlah hal yang baru di Kulon Progo. Sebab sebelumnya juga pernah terjadi, salah satunya pada tahun 2018 lalu di wilayah Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Wates.
Menurut Drajat, saat itu hewan yang menyerang ternak milik warga berhasil diketahui dan diamankan. Adapun hewannya berupa 2 anjing.
"Kemungkinan kali ini juga anjing namun berbeda dengan yang 2018 lalu," ujarnya.
Drajat pun mengimbau agar warga meningkatkan keamanan kandang ternak. Seperti tidak dibiarkan terlalu terbuka hingga memudahkan hewan liar masuk ke dalam untuk memangsa ternak.
Carik Kalurahan Donomulyo, Hendri Sulistyono menyampaikan serangan hewan liar dilaporkan terjadi di 2 padukuhan, yaitu Penjalin dan Lengkong. Sudah ada beberapa hewan ternak warga yang mati akibat serangan itu.
"Kalau menurut warga, yang menyerang diduga anjing yang menggunakan kalung," ujar Hendri.
Jika memang anjing, diduga anjing tersebut berasal dari desa lain. Sebab di wilayah Donomulyo, hampir tidak ada warga yang memelihara anjing.
Hendri sendiri menilai serangan hewan terhadap ternak warga sebagai fenomena yang lumrah terjadi. Sebab kejadian serupa sebelumnya sudah beberapa kali terjadi.
"Tak hanya anjing, hewan seperti biawak dan ular pun turut memangsa ternak milik warga," katanya.
Namun kejadian terakhir saat ini ramai menjadi pembicaraan di media sosial. Hendri menilai kejadiannya menjadi perhatian masyarakat karena dugaan anjing sebagai hewan pemangsa ternak milik warga.
Terlepas dari itu, pihak kalurahan sudah menginstruksikan Jaga Warga agar memaksimalkan patroli di malam hari sebagai antisipasi. Warga pun saat ini lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan ronda malam.
"Kami juga berpesan agar warga memperkuat keamanan kandang ternaknya agar tidak mudah diserang oleh hewan liar," jelas Hendri.(alx)
Dua Dalang Cilik Asal Kulon Progo Akan Wakili DIY di Festival Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Penegasan Wabup Sleman soal Pentingnya Bela UMKM Lokal |
![]() |
---|
Penghapusan Beras Premium dan Medium, Ini Dampak Negatif dan Positifnya Menurut Guru Besar UGM |
![]() |
---|
PSS Sleman Gunakan GPS di Sesi Latihan, Huistra Ungkap Alasannya |
![]() |
---|
Sebanyak 168 PPPK Formasi 2024 Terima SK Pengangkatan dari Pemkab Kulon Progo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.