PMK Merebak di DIY, Berikut Cara Mendiagnosis, Mencegah dan Mengobati dari Praktisi Veteriner

Sejumlah daerah, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaporkan peningkatan kasus PMK yang dapat merugikan para peternak. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Dok Drh. Antonia Agnes
Ilustrasi : Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Merebak di DIY, Berikut Cara Mendiagnosis, Mencegah, dan Mengobati dari Praktisi Veteriner. 

Pada kambing dan domba, masa inkubasinya lebih pendek, yakni 3 hingga 8 hari, sementara pada babi, masa inkubasi dapat kurang dari 2 hari.

Adapun pada rusa dan hewan berkuku belah lainnya, masa inkubasinya juga bervariasi.

"Gejala PMK pada hewan ternak umumnya cukup mudah dikenali. Biasanya, gejala pertama yang muncul adalah munculnya lepuh atau vesikel pada bagian-bagian tubuh yang sering terpapar, seperti bibir, lidah, palatum (langit-langit mulut), gusi, moncong, dan bahkan pada antara kuku atau ambing. Hewan yang terinfeksi juga akan menunjukkan tanda-tanda kesakitan yang jelas seperti tidak mau makan, lemas, dan bahkan ambruk," ujarnya.

Selain itu, hewan yang terinfeksi PMK akan mengalami demam yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai 42 derajat celcius.

Gejala lainnya termasuk keluarnya air liur yang berlebihan (hipersalivasi), pincang, dan sering kali terjadi keguguran pada hewan betina yang sedang hamil.

Dalam beberapa kasus, kematian mendadak dapat terjadi akibat ketidakmampuan hewan untuk makan atau bertahan hidup.

Untuk memastikan apakah hewan benar-benar terinfeksi PMK, prosedur diagnosis dilakukan melalui nekropsi (bedah bangkai) atau pengambilan sampel lesi untuk diuji di laboratorium.

Uji identifikasi virus dapat membantu menegakkan diagnosis dan memastikan adanya infeksi Aphtovirus.

Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran PMK

Pencegahan penyebaran PMK sangat bergantung pada penerapan langkah-langkah biosecurity yang ketat.

Drh. Antonia mengingatkan bahwa biosecurity adalah langkah pertama dan paling penting untuk menghindari penyebaran penyakit ini. 

Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah pembatasan akses bagi manusia, kendaraan, serta hewan yang keluar masuk kandang sangat penting untuk mengurangi potensi penyebaran virus.

"Kandang dan peralatan yang digunakan harus didesinfeksi secara rutin. Desinfektan yang efektif untuk virus PMK antara lain sodium hydroxide, sodium carbonate, dan asam sitrat. Peternak juga bisa membuat desinfektan sendiri dengan mencampurkan Bayclean dengan air, yang dapat digunakan untuk menyemprotkan kandang, area sekitar hewan, serta peralatan yang digunakan," paparnya.

"Setiap orang yang keluar masuk kandang harus mencuci pakaian, sepatu, dan perlengkapan lainnya. Ponsel juga harus dibersihkan dengan sanitizer, atau bahkan dibungkus dengan plastik agar tidak membawa virus keluar dari kandang. Selanjutnya, plastik tersebut harus dibakar," tambahnya.

Drh. Antonia juga menyarankan agar pemilik ternak memperhatikan hewan peliharaan yang sering keluar masuk kandang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved