Banjir Apresiasi Setelah Indonesia Gabung BRICS, Selanjunya OECD?

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut positif diumumkannya Indonesia sebagai anggota BRICS

Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengungkapkan alasan Indonesia bergabung menjadi negara partner dengan BRICS. 

Sugiono menegaskan, bergabungnya Indonesia ke BRICS adalah bentuk manifestasi dari posisi atau sikap politik luar negeri bebas aktif yang selama ini dianut. 

Keinginan bergabungnya Indonesia ini kata Sugiono, bukan berarti Indonesia akan ikut kubu tertentu. Tapi Indonesia akan berpartisipasi aktif dalam semua forum atau isu yang dibahas.

“Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” ungkapnya.

Alasan Indonesia mau bergabung dengan BRICS, lantaran pemerintahan baru era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta kabinet Merah Putih yang dibentuk, selaras dengan program kerja terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan maupun pemajuan sumber daya manusia.

Indonesia juga ingin berperan penting sebagai pembangun jembatan antara negara berkembang dan negara maju. RI akan mengangkat kepentingan negara-negara berkembang atau Global South, sekaligus terus melanjutkan diskusi dengan negara maju.

Contoh konkret Indonesia juga akan dicerminkan lewat keikutsertaan Presiden Prabowo pada KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil dan kehadiran pada pertemuan Tingkat Menlu kelompok negara maju G7 di Italia.

Komisi I DPR RI menyambut baik pemerintah Indonesia yang resmi bergabung dengan forum ekonomi BRICS

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Laksono menilai, hal itu merupakan terobosan baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

"Sebuah terobosan baru dan berani oleh presiden Prabowo untuk menaikan daya tawar dan posisi Indonesia di berbagai macam forum multilateral," kata Dave.

"Dan menegaskan sikap kita sebagai sahabat akan semua bangsa," imbuhnya.

Keanggotaan OECD

Direktur eLaw Institute, Eko Prastowo, merespons soal Indonesia yang resmi menjadi anggota penuh BRICS, kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. 

Langkah strategis ini menempatkan Indonesia dalam aliansi global yang menguasai sekitar 30 persen dari PDB dunia dan melibatkan lebih dari 3,5 miliar populasi global. 

Keanggotaan ini diharapkan dapat memperkuat peran Indonesia dalam reformasi tata kelola ekonomi global sekaligus membuka peluang baru di sektor perdagangan dan investasi. 

Dia menilai keanggotaan Indonesia di BRICS merupakan langkah penting yang dapat memperluas pengaruh Indonesia di arena internasional. 

“Keanggotaan BRICS memberikan Indonesia akses ke pasar baru dan peluang kerja sama ekonomi dengan negara berkembang lainnya. Namun, aksesi ke OECD adalah langkah strategis untuk memastikan Indonesia tetap relevan dalam kerja sama global dengan negara-negara maju,” ujar Eko.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved