Banjir Apresiasi Setelah Indonesia Gabung BRICS, Selanjunya OECD?

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut positif diumumkannya Indonesia sebagai anggota BRICS

Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengungkapkan alasan Indonesia bergabung menjadi negara partner dengan BRICS. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut positif diumumkannya Indonesia sebagai anggota Brazil, Rusia, India, China, South Africa (BRICS) oleh Brazil sebagai Ketua BRICS 2025.

Kemlu menyatakan BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia dalam menguatkan kerja sama, memastikan suara dan aspirasi dari negara - negara global south atau negara berkembang di luar Eropa dan Amerika, terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global.

“Kami berdedikasi penuh untuk bekerja sama dengan seluruh anggota BRICS, ataupun dengan pihak lainnya untuk mewujudkan terciptanya dunia yang adil, damai, dan sejahtera,” tulis Kemlu RI dalam pernyataan resminya, Selasa (7/1/2025).

Bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS telah mencerminkan adanya peningkatan peran aktif dalam isu - isu global, dan komitmen menguatkan kerja sama multilateral.

Indonesia memandang keanggotaan ini jadi langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dengan negara berkembang lainnya, sesuai prinsip kesetaraan dan saling menghormati.

Adapun sebagai negara dengan ekonomi yang terus tumbuh, Indonesia punya komitmen untuk terus aktif dalam agenda BRICS, termasuk upaya ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, hingga mengatasi masalah global semisal perubahan iklim, krisis pangan, dan kesehatan masyarakat.

Kemlu RI menyatakan Indonesia akan terus meneruskan komitmennya berperan sebagai jembatan atau penghubung berbagai forum internasional demi kepentingan masyarakat global.

“Partisipasi Indonesia di BRICS merupakan perwujudan dari amanat konstitusi untuk berperan aktif dalam menjaga tatanan global,” katanya.

Sebagai informasi, Indonesia menyampaikan keinginannya untuk bergabung menjadi anggota BRICS, organisasi antarpemerintah yang menampung negara-negara ambang industri ekonomi pasar berkembang dunia. BRICS merupakan akronim dari negara pendirinya, yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

Pada 1 Januari 2024, BRICS memperluas keanggotaan mereka dengan bergabungnya Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. 

Adapun keinginan Indonesia masuk ke dalam BRICS disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono, yang bertindak sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto. Sugiono menyampaikan keinginan itu dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 2024 di Kazan, Rusia pada Kamis (24/10) lalu.

Dalam kesempatan itu Sugiono mengemukakan pesan Prabowo tentang antipenjajahan dan antipenindasan. 

Katanya, Indonesia tidak bisa hanya berdiam diri ketika kekerasan kemanusiaan terus berlangsung tanpa pertanggungjawaban.

Misalnya pada konflik di Gaza, Palestina di mana terjadi pelanggaran hukum internasional dan gencatan senjata tidak kunjung dilakukan. 

“Indonesia tidak dapat berdiam diri saat kekejaman ini terus berlanjut tanpa ada yang bertanggung jawab,” kata Sugiono.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved