Bapak-bapak Pejabat Pemkab Klaten Ikuti Lomba Memasak Nasi Goreng dan Merangkai Buket Sayur

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Peringatan Hari Ibu ke-96 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terasa meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari upacara bendera hingga lomba memasak dan merangkai buket sayur.

Menariknya, peserta gelaran lomba itu diikuti oleh para Bapak-bapak pemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

Mulai dari Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Asisten Setda, Kepala OPD (organisasi perangkat daerah atau Dinas), Camat, hingga pejabat TNI-Polri. 

Lomba memasak dan merangkai buket sayur itu digelar di Lantai 3 Pasar Gedhe Klaten pada Minggu (22/12/2024).

Bapak-bapak pejabat Pemkab Klaten terlihat kompak bekerja sama memasak menu nasi goreng. 

Ada yang berugas mengulek bumbu nasi goreng, ada yang bertugas menggoreng dan ada pula yang bertugas menambahkan bumbu, menghias tampilan masakan, serta menyusun buket sayur. 

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3APPKB) Kabupaten Klaten, Puspo Enggar Hastuti, mengatakan lomba tersebut diikuti sebanyak 16 kelompok.

Di mana setiap kelompok terdiri atas lima perwakilan OPD. 

"Kami menggelar lomba di sini (Pasar Gedhe Klaten) sesuai petunjuk beliau (Ibu Bupati). Karena untuk melarisi dagangan para pedagang di Pasar Gedhe Klaten. Kami juga menyediakan voucher untuk para suporter dinas. Harapannya bisa dibelanjakan di Pasar Gedhe Klaten, hari ini juga," ucap Puspo kepada Tribunjogja.com, Minggu (22/12/2024). 

Baca juga: Kapolri Pastikan Tol Jogja-Solo Segmen GT Klaten-Prambanan Siap Dibuka Fungsional Selama Nataru

Puspo menyebut lomba tersebut digelar untuk memeriahkan peringatan Hari Ibu di Kota Bersinar.

Meski untuk menyemarakkan acara, akan tetapi nantinya para pemenang bakal diberi hadiah berupa sayuran dan sembako. 

Pihaknya menuturkan, lewat kegiatan itu Bapak-bapak di lingkungan Pemkab Klaten bisa merasakan bahwa memasak dan memilih bahan makanan segar tanpa kandungan bahan kimia tidaklah mudah.

Sehingga, diharapkan mereka bisa lebih memberikan penghormatan, kasih sayang, serta perhatian seorang suami kepada istrinya masing-masing. 

"Kegiatan ini juga ada pesan kesetaraan gender. Sebab, memasak dan menyiapkan meja makan tidak harus selalu identik dengan perempuan. Seorang Bapak pun bisa melakukan itu," ujarnya.