Mensos Targetkan 1 Pendamping PKH Sanggup Graduasi 10 KPM per Tahun 

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menargetkan satu pendamping PKH agar sanggup melakukan graduasi terhadap 10 KPM setiap tahun.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di acara Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024 di Gedung Serbaguna, Kabupaten Sleman Rabu (18/12/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau disapa Gus Ipul mengajak pendamping Program Kelurga Harapan (PKH) agar bekerja sungguh-sungguh sesuai data tunggal yang saat ini sedang dipadankan dari semua Kementerian dan Lembaga.

Jika sudah ada data tunggal yang akurat, Ia menargetkan satu pendamping PKH agar sanggup melakukan graduasi terhadap 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap tahun. 

"Di DIY ada 730 pendamping PKH. Kalau kali 10 berarti ada 7.000an lebih KPM yang lulus setiap tahunnya. Maka kami akan kasih target agar mendorong 10 KPM graduasi," kata Gus Ipul, saat menghadiri peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di gedung Serbaguna, Kabupaten Sleman, Rabu (18/12/2024). 

Mensos juga mengajak pendamping PKH yang hadir di kegiatan tersebut untuk mengangkat tangan, lalu bersama-sama mengucapkan agar bisa mencapai target yang telah ditentukan.

Pihaknya juga telah menyiapkan strategi agar target tersebut bisa dicapai, satu di antaranya dengan memberikan pendampingan dan pelatihan terhadap pendamping PKH.

Kemudian meluncurkan program- program yang diharapkan dapat membantu keluarga penerima manfaat agar bisa lebih berdaya dan mandiri. 

Menurut Gus Ipul, program sosial yang selama ini dikucurkan dari Kementerian Sosial ke Provinsi DIY setiap tahun nilainya hampir Rp 1 triliun rupiah.

Anggaran tersebut dimanfaatkan untuk pemberian bantuan sosial (Bansos) bagi anak yatim, yatim-piatu.

Kemudian bantuan permakanan bagi lansia 75 tahun ke atas, permakanan bagi penyandang difabel dan program-program rehabilitasi sosial lainnya. 

"Jadi hampir satu triliun, tepatnya satu triliun kurang 13 Miliar rupiah. Adapun khusus di Kabupaten Sleman, Kementerian Sosial mengucurkan tidak kurang dari Rp 214 miliar setiap tahunnya, dengan berbagai program yang tadi kita sebutkan," kata Gus Ipul. 

Baca juga: Pelajar SMP Asal Nganjuk Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Selamat Setelah Ditolong Anggota SAR

Lebih lanjut, mantan Walikota Pasuruan ini mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto memiliki semangat yang luar biasa untuk kepentingan rakyat.

Satu di antaranya dengan menitipkan pesan agar bisa mewujudkan "wong cilik iso gemuyu" atau orang kecil bisa tertawa. Satu di antara Kementerian di Kabinet Merah Putih yang diberikan tugas untuk menjalankan pesan Presiden adalah Kementerian Sosial. 

Tentunya melalui program sasaran yang tertuang 12 PAS. Mulai dari program bagi fakir miskin, anak-anak yang bermasalah dengan hukum, anak terlantar, perempuan yang bermasalah dengan keluarganya.

Termasuk para korban kekerasan seksual, korban perdagangan orang, maupun mereka yang rentan, dan mereka-mereka yang menjadi korban serta mereka yang mengalami kesusahan.

"Saya mengajak segenap jajaran Kementerian Sosial, baik yang di pusat maupun di daerah, termasuk dinsos-dinsos para pendamping, para pilar-pilar sosial mari sekuat tenaga untuk membantu Presiden mewujudkan wong cilik iso gemuyu," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved