Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 2 Unit C Bagian 3: Perang Dunia II

Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit C Bagian 3 mengenai Perang Dunia II (PD II).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA 

TRIBUNJOGJA.COM – Perang Dunia II bukan hanya sekadar pertempuran fisik, tetapi juga pergulatan ideologi dan perebutan kekuasaan antarnegara besar. 

Konflik berskala global ini melibatkan hampir seluruh negara di dunia dan menyebabkan jutaan korban jiwa. 

Indonesia, yang saat itu masih berada di bawah penjajahan Belanda, turut merasakan dampak dari perang dunia. 

Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Bab 2 tentang Pergerakan Kebangsaan Indonesia terkhusus Akhir Masa Negara Kolonial Belanda. 

Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas. 

Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk mengevaluasi secara kritis dinamika pergerakan kebangsaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda, serta dapat merefleksikan dalam kehidupan masa kini dan masa depan.  

Buku Sejarah Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA (Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA)

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit C Bagian 3

Perang Dunia II (PD II)

Penyebab utama PD II bermula dari konflik dan peperangan yang dilakukan oleh Italia, Jerman, dan Jepang.

Konflik-konflik yang terjadi selama 1931-1939 disebabkan oleh perebutan wilayah kekuasaan milik bangsa/negara lain.

Forum internasional sekelas Liga Bangsa-Bangsa tidak mampu mencegah dan menghentikan agresi Italia di Ethiopia, Jepang di Cina, dan pengambilalihan Austria oleh Jerman.

Pada tahun 2019, Saut Pasaribu menulis buku berjudul History of The World War.

Dalam bukunya, ia menjelaskan bahwa, Amerika Serikat memprotes dan mengkritik tindakan-tindakan dari Italia, Jerman, dan Jepang.

Di sisi yang lain, Inggris dan Prancis justru setuju dan membiarkan Benito Mussolini (Italia) dan Adolf Hitler (Jerman) mengambil dan menguasai wilayah yang ingin mereka kuasai. 

Inggris dan Prancis berharap kebijakan tersebut akan mencegah potensi perang-perang lainnya.

Saat itu Hitler berjanji bahwa kesepakatan Jerman memiliki sebuah bagian dari Cekoslovakia yang disebut Sudetenland akan menjadi permintaan teritorial terakhirnya di Eropa.

Namun keserakahan Hitler pada Maret 1939 membawanya untuk melanggar perjanjian tersebut, dengan mengambil alih sisa negeri itu. 

Kejadian ini seketika memancing kemarahan Inggris dan Prancis.

Di sisi lain pada Mei tahun 1939, Italia dan Jerman menandatangani sebuah perjanjian untuk saling membantu dalam urusan perang Hitler dan para pemimpin Jerman yang lainnya meyakini kekalahan Jerman pada Perang Dunia I karena harus bertempur di dua front.

Untuk mencegah pengulangan seperti itu, Hitler (Jerman) dan Joseph Stalin (Soviet) bersepakat untuk menandatangani perjanjian non-agresi selama 10 tahun pada 23 Agustus 1939. 

Kemudian pada 1 September 1939, Jerman mencoba mengambil Kota Danzig dan menyerbu Polandia. Kejadian penyerangan ini menyebabkan Perang Dunia II dimulai.

Terdapat dua faktor yang melatarbelakangi terjadinya perang dunia II, yaitu faktor umum dan faktor khusus. 

Faktor umum tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) menciptakan perdamaian dunia. 

2. Munculnya keinginan melebarkan wilayah (ekspansi) di bidang ekonomi, Irredenta (Italia), Lebensraum (Jerman), dan Hakko I Chiu (Jepang). 

3. Munculnya paham ideologi yang saling bertentangan, yaitu fasisme, komunisme, dan liberalisme. 

4. Terdapat perlombaan pembuatan senjata antarnegara dan bangsa untuk memperkuat dan memperkokoh diri.

Baca juga: Perang Dunia I dan Pengaruhnya di Indonesia: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 2 Unit B Bagian 3

Munculnya strategi politik untuk mencari kawan (aliansi) dan dukungan menimbulkan terjadinya blok-blok antarnegara, sehingga melibatkan banyak negara terlibat peperangan dahsyat ini. 

Dalam hal ini terdapat dua blok, yaitu Blok Fasis dan Blok Sekutu.

Blok Fasis terdiri atas Jerman, Jepang, dan Italia (juga bersekutu dengan Bulgaria, Hongaria, Slowakia, Rumania, dan Kroasia). 

Sementara Blok Sekutu terdiri atas blok komunis dan demokrasi. 

Blok Komunis terdapat Uni Soviet dan Mongolia. 

Sedangkan Blok Demokrasi beranggotakan Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Republik Tiongkok (juga bersekutu dengan Afrika Selatan, Australia, Brasil, Belgia, Belanda, Cekoslowakia, Etiopia, India, Filipina, Kanada, Kuba, Meksiko, Luksemburg, Yugoslavia, Norwegia, Polandia, Selandia Baru, dan Yunani).

Faktor khususnya ialah sebagai berikut:

1. Invasi Jerman ke Polandia (1 September 1939). 

2. Invasi Jepang ke Manchuria, Cina (1931). 

3. Invasi Italia di Ethiopia (1935-1939). 

4. Serangan Jepang ke Pearl Harbor (7 Desember 1941).

Negara Jerman kemudian berhasil menaklukkan Prancis dan memberikan kesempatan kepada Jepang untuk mendirikan pangkalan militer di wilayah Indo-cina (Asia Tenggara).

Kondisi seperti ini menyebabkan Jepang merasa mendapatkan peluang besar untuk mengambil alih kawasan Nusantara (Indonesia) dari Belanda.

Belanda yang sangat menolak kehadiran Jepang di Asia Tenggara berusaha membekukan seluruh aset milik Jepang yang ada di Nusantara (Indonesia).

Namun pada tahun 1938-193,  Jepang berhasil masuk ke Indonesia dengan misi ekonomi.

Maka dari itu, Jepang memiliki aset di bumi Nusantara (Indonesia) yang masih ditahan dalam cengkeraman pemerintah kolonial Hindia Belanda. 

Dampak paling berpengaruh dari PD II bagi Indonesia adalah pascaserangan Pearl Harbour, Belanda menyerah kepada Jepang secara resmi pada 8 Maret 1942.

Perang Dunia II menjadi sebuah tragedi kemanusiaan yang tidak boleh terulang kembali. 

Meskipun Perang Dunia II telah berakhir lebih dari tujuh dekade lalu, ancaman perang masih terus mengintai. 

Konflik regional, perlombaan senjata, dan ketidakstabilan politik masih menjadi masalah global yang perlu diatasi.

Dengan mempelajari sejarah Perang Dunia II, kita dapat menghargai pentingnya perdamaian dan menghindari konflik bersenjata. ( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 2 Unit B Bagian 4: Kongres Sumpah Pemuda dan Kongres Perempuan

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved