Dekan Fakultas Hukum UJB Ungkap Advokat Jadi Pintu Masuk Profesi Hukum Lain
Ia mengatakan peluang kerja lulusan Fakultas Hukum sangat luas. Advokat menjadi pintu masuk profesi lain, misalnya hakim ad hoc.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Dekan Fakultas Hukum Universitas Janabadra (UJB), Dr. Sudiyana, S.H., M.Hum mengatakan peluang kerja lulusan Fakultas Hukum sangat luas. Advokat menjadi pintu masuk profesi lain
- Selain menjadi advokat, lulusan Fakultas Hukum juga bisa membuka kantor hukum maupun organisasi bantuan hukum.
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menempuh pendidikan di Fakultas Hukum mampu menjadi pintu masuk berbagai profesi, tidak terbatas pada profesi pengacara maupun aparat penegak hukum.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Janabadra (UJB), Dr. Sudiyana, S.H., M.Hum mengatakan peluang kerja lulusan Fakultas Hukum sangat luas. Advokat menjadi pintu masuk profesi lain, misalnya hakim ad hoc.
“Nah hakim ad hoc itu yang paling terkenal tipikor, banyak juga alumni kita. Hampir setiap provinsi ada hakim tipikor alumni Janabadra. Kemudian hakim ad hoc PHI, perselisihan hubungan industrial, itu peluang juga. Ada hakim ad hoc peradilan HAM, peradilan perikanan dan kelautan,” katanya dalam podcast Bincang Kampus.
“Di luar hakim bisa berprofesi lain, misalnya mediator, arbiter, kemudian konsultan hukum pasar modal, konsultan hukum kekayaan intelektual. Ini kan peluang, jadi banyak sekali untuk profesi hukum itu,” sambungnya.
Selain menjadi advokat, lulusan Fakultas Hukum juga bisa membuka kantor hukum maupun organisasi bantuan hukum untuk menangani persoalan hukum bagi masyarakat tidak mampu.
Prodi favorit
Sudiyana menyebut hukum termasuk program studi favorit. Banyak universitas yang membuka Fakultas Hukum karena saking banyaknya peminat.
Sebagai fakultas yang terakreditasi A, UJB memiliki sejumlah keunggulan yaitu biaya kuliah yang terjangkau.
Disebut sebagai kampus kebangsaan, UJB tidak membeda-bedakan latar belakang mahasiswanya. Termasuk mahasiswa dari kalangan tidak mampu.
Keunggulan lainnya adalah fleksibilitas pembelajaran. Pasalnya UJB juga memfasilitasi kuliah daring dan luring.
Pihaknya juga memiliki program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Melalui program tersebut, para profesional bisa kuliah dengan memanfaatkan kompetensi yang sudah dimiliki.
“Dengan portofolio kompetensi, dia bisa mengambil S1 di Fakultas Hukum UJB, tidak sampai tiga tahun sudah bisa lulus. Misalnya kepolisian, sudah praktik menjadi penyidik pembantu sekian tahun, punya sertifikat-sertifikat pendidikan, itu dikumpulkan saja, dikumpulkan menjadi syarat RPL. Tidak hanya S1, S2 juga bisa,” terangnya.
Keunggulan tersebut membuat UJB juga diminati oleh profesional bahkan pengusaha. Ia menyebut pengusaha juga membutuhkan dasar-dasar hukum bisnis dalam menjalankan usahanya.
“Pengusaha banyak, karena berhadapan dengan mitra-mitra yang mungkin berpotensi timbul masalah hukum. Pengusaha kan melakukan kegiatan berbasis kontrak, sehingga butuh pengetahuan hukum kontrak. Maka, pengusaha itu tertarik untuk sekolah hukum bisnis,” ujarnya.
Mengutamakan keterampilan, ia berharap lulusan UJB dapat menjalankan profesinya secara profesional, terhormat, dan berintegritas, khususnya profesi advokat. (maw)
| Dies Natalis ke-67 UJB, Ribuan Alumni Meriahkan Janabadra Club Rendezvous 2025 di Yogyakarta |
|
|---|
| Alumni UJB Gelar JCR 2025, Rayakan Dies Natalis ke-67 Kampus |
|
|---|
| Kelanjutan Sidang Christiano Tarigan, Jaksa Tolak Eksepsi dalam Kasus Kecelakaan Maut Argo Ericko |
|
|---|
| Update Kasus Argo Mahasiswa FH UGM: Christiano Tolak Dakwaan, Desak CCTV Dibuka di Sidang |
|
|---|
| Sidang Christiano Tabrak Argo Dijadwalkan Rabu, Agenda Eksepsi Terdakwa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Dekan-Fakultas-Hukum-UJB-Ungkap-Advokat-Jadi-Pintu-Masuk-Profesi-Hukum-Lain.jpg)