Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 2 Unit B Bagian 4: Kongres Sumpah Pemuda dan Kongres Perempuan
Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit B Bagian 4 mengenai Kongres Sumpah Pemuda dan Kongres Perempuan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Dalam sejarah Indonesia, terdapat dua peristiwa monumental yang menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Kongres Sumpah Pemuda dan Kongres Perempuan merupakan dua peristiwa yang berlangsung dalam kurun waktu yang berdekatan, menyatukan cita-cita, dan semangat seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Bab 2 tentang Pergerakan Kebangsaan Indonesia terkhusus Munculnya Embrio Kebangsaan dan Nasionalisme.
Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas.
Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk mengevaluasi secara kritis dinamika pergerakan kebangsaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda, serta dapat merefleksikan dalam kehidupan masa kini dan masa depan.

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit B Bagian 4
Kongres Sumpah Pemuda dan Kongres Perempuan
Inisiasi untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan datang pada kegiatan Kongres Pemuda I pada 30 April sampai 2 Mei 1926 yang dihadiri berbagai organisasi pemuda seperti Tri Koro Darmo, Jong Sumatra, Jong Java, Jong Minahasa, Jong Islameten Bond, Jong Celebes, Perkumpulan Pemuda Betawi.
Catatan autobiografi M. Tabrani (ketua penyelenggara kongres pemuda pertama) menceritakan perdebatannya dengan Muh. Yamin dalam penggunaan istilah untuk bahasa persatuan apakah bahasa Melayu atau bahasa Indonesia.
Akhirnya disepakati istilah untuk bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia pada Kongres Pemuda berikutnya.
Butuh proses sosialisasi dan konsolidasi untuk menyepakati penggunaan bahasa persatuan pada Kongres Pemuda 2.
Pada saat penyelenggaraan, rapat kongres diadakan di tiga tempat berbeda.
Rapat pertama kongres dilakukan di Gedung Katholikee Jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katholik), Lapangan Banteng, Batavia.
Soegondo membuka rapat dengan menyampaikan harapan agar kongres tersebut dapat memperkuat semangat persatuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.