Trah Sri Sultan HB II Sebut Geger Sepehi Sebagai Kejahatan Kemanusiaan, Desak Pengakuan Inggris
Penyerbuan pasukan Inggris ke Kraton Yogyakarta pada peristiwa Geger Sepehi tahun 1812 dinilai sebagai kejahatan kemanusiaan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Peristiwa Geger Sapehi pada tahun 1812 dinilai sebagai suatu kejahatan kemanusiaan.
- Trah Sri Sultan HB II menuntut pertanggung jawaban Inggris dengan menyampaikan permintaan maaf
- Dugaan penurunan nilai atau downgrade kerugian material yang dijarah selama penyerbuan dalam peristiwa Geger Sepehi.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keturunan atau trah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II menyebut penyerbuan pasukan Inggris ke Kraton Yogyakarta pada peristiwa Geger Sepehi tahun 1812 sebagai kejahatan kemanusiaan.
Ketua Yayasan Vasatii Socaning Lokika, Fajar Bagoes Poetranto, mewakili Trah Sultan HB II, menyatakan narasi Geger Sepehi selama ini kerapkali didominasi oleh hitungan nominal kerugian material, seperti ribuan manuskrip yang dirampas.
Padahal, lebih dari itu, pihaknya menilai, Geger Sepehi merupakan tindakan sistematis untuk merampas kedaulatan, yang dampaknya merusak tatanan sosial dan politik Kasultanan.
Alhasil, tuntutan mereka kini bukan lagi sekadar perkara pengembalian aset dan kerugian material, melainkan pengakuan resmi dari Inggris terkait penyerbuan yang disebutnya brutal tersebut.
"Kami ingin Inggris mengakui, bahwa ini bukan sekadar insiden penjarahan, tetapi ada aspek kejahatan kemanusiaan yang menyeluruh. Ada perencanaan, ada penggunaan kekuatan militer secara brutal terhadap kedaulatan, dan hilangnya nyawa serta martabat," katanya, Rabu (12/11/2025).
Mengingat tiga kali surat yang dilayangkan ke Kerajaan Inggris via Kedutaan Besar di Jakarta tidak mendapat balasan yang jelas, Trah Sri Sultan HB II kini bersiap mengambil langkah serius, yakni membawa kasus Geger Sepehi tahun 1812 ke Mahkamah Internasional.
Baca juga: Hasil Riset Tunjukkan Penjarahan Geger Sepehi Ilegal, Trah HB II Tuntut Pertanggungjawaban Inggris
Langkah itu jadi upaya untuk memperjuangkan pengembalian hak kepemilikan aset yang dirampas secara tidak sah, dengan landasan bahwa peristiwa tersebut pelanggaran HAM berat dalam konteks kolonialisme.
Meski mengapresiasi penyerahan 75 dan 120 manuskrip dalam format digital baru-baru ini oleh Kedutaan Besar Inggris, Trah Sri Sultan HB II kukuh pada tuntutan utama mereka.
"Manuskrip harus dikembalikan dalam bentuk aslinya, bukan digital. Kami menuntut pengembalian seluruh manuskrip serta harta benda lainnya, termasuk emas," tegas Fajar.
Tuntutan untuk Inggris
Meski demikian, tuntutan paling mendesak yang harus dilakukan Kerajaan Inggris saat ini adalah tanggung jawab secara resmi dengan meminta maaf kepada anak dan keturunan Sri Sultan HB II atas peristiwa Geger Sepehi.
Pihaknya berharap, Inggris dapat mencontoh langkah Pemerintah Belanda yang sekaligus melakukan pengembalian benda-benda bersejarah yang diambil dari Indonesia.
"Jumlah yang dijarah (Inggris) diiperkirakan lebih dari 7000 manuskrip milik Keraton Yogya, itu dijarah. Sebagian besar itu sekarang tersimpan di British Library, di London," terangnya.
Lebih lanjut, Trah Sultan HB II juga menyoroti dugaan penurunan nilai atau downgrade kerugian material yang dijarah selama penyerbuan dalam peristiwa Geger Sepehi.
Pihaknya menduga, nilai historis dan kerugian material sesungguhnya jauh lebih fantastis dari angka yang selama ini terhitung dan diakui.
"Hilangnya ribuan naskah kuno adalah kerugian intelektual yang tidak ternilai harganya. Sebab, di sana memuat ajaran luhur, sejarah, dan ilmu pengetahuan Jawa yang hilang dari masyarakat selama dua abad lebih," pungkasnya. (*)
| Lirik dan Terjemahan Lagu “Right Here” – Said The Sky |
|
|---|
| Andy Robertson Blak-blakan tentang Masa Depannya di Liverpool |
|
|---|
| Rekomendasi Buku Cerita Pengantar Tidur untuk Anak dalam Bahasa Inggris |
|
|---|
| Manchester City 3-0 Liverpool, Sinyal Serius Perburuan Gelar Liga Inggris |
|
|---|
| Hasil Man City 3-0 Liverpool: Arti Kemenangan City untuk Arsenal dan Liga Inggris |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Ilustrasi-Peristiwa-Geger-Sepehi-tahun-1812.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.