Pelantikan Prabowo dan Gibran

Arti Kata Anti Apartheid dan Honden en Inlander Verboden yang Dibahas Prabowo dalam Pidato

Penjelasan arti kata Honden en Inlander Verboden dan arti kata apartheid yang dibahas Presiden Prabowo dalam pidato perdananya.

Joseph E. Lowery and Others Posing With Anti-Apartheid Signs c. 1985 Digital Public Library of America
Arti Kata Anti Apartheid dan Honden en Inlander Verboden yang Dibahas Prabowo dalam Pidato. Ilustrasi Foto Anti Apartheid. Sumber Foto : Joseph E. Lowery and Others Posing With Anti-Apartheid Signs c. 1985 Digital Public Library of America 

Ketika dunia semakin menyuarakan penentangannya, pemerintah apartheid mulai merasakan tekanan ekonomi dan politik dari sanksi internasional. 

Menurut Joseph Hanlon dalam bukunya berjudul “Beggar Your Neighbours: Apartheid Power in Southern Africa” (1986), perekonomian Afrika Selatan mulai terguncang akibat sanksi dan boikot internasional. 

Namun, pemerintah apartheid tetap berkuasa hingga awal 1990-an, ketika tekanan internal dan eksternal mengarah pada negosiasi yang akhirnya mengakhiri apartheid. 

Akhir era Apartheid

Proses negosiasi untuk mengakhiri apartheid dimulai pada awal 1990-an. 

Pembicaraan itu diinisiasi di tengah meningkatnya tekanan internasional dan kekerasan domestik. 

Kunci pembuka proses negosiasi adalah pembebasan Nelson Mandela dari penjara pada tahun 1990, setelah 27 tahun mendekam karena perjuangannya melawan sistem apartheid. 

Menurut Lynne Rienner dalam bukunya berjudul “Negotiating Apartheid” (1995), pembebasan Nelson Mandela merupakan hasil dari negosiasi rahasia antara Mandela dan pemerintah, yang menunjukkan keseriusan kedua belah pihak untuk merubah Afrika Selatan

Pembicaraan melibatkan berbagai pihak, termasuk African National Congress (ANC) yang dipimpin Mandela, Partai Nasional yang diwakili oleh Presiden FW de Klerk, dan berbagai kelompok lainnya yang mewakili spektrum politik dan rasial di negara itu. 

Proses negosiasi penuh dengan tantangan, diwarnai ketidakpercayaan dan kekerasan yang terus berlanjut, tetapi keinginan kuat untuk mencapai perdamaian mendorong para pihak untuk terus maju. 

Peran Nelson Mandela dan FW de Klerk dalam transisi ke demokrasi tidak bisa diremehkan. Keduanya menjadi simbol dari kemungkinan rekonsiliasi dan perubahan. 

Nelson Mandela, dengan karisma dan kebijaksanaannya, mampu meyakinkan pendukungnya bahwa perdamaian dan kerjasama dengan mantan musuh adalah jalan terbaik untuk masa depan Afrika Selatan

Di sisi lain, de Klerk memainkan peran kunci dalam meyakinkan kaum minoritas kulit putih untuk menerima perubahan yang tidak terhindarkan. 

Mereka berdua dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993 sebagai pengakuan atas usaha mereka dalam mengakhiri secara damai kebijakan segregasi yang telah lama berlaku. 

Pemilihan umum April 1994 menjadi momen krusial dalam sejarah Afrika Selatan, menandai berakhirnya era apartheid. 

Untuk pertama kalinya, semua warga Afrika Selatan, tanpa memandang ras, diberikan hak untuk memilih dalam pemilihan yang bebas dan adil. Nelson Mandela terpilih sebagai Presiden pertama Afrika Selatan pasca-apartheid. 

Dia memimpin pemerintahan persatuan nasional yang juga melibatkan FW de Klerk sebagai salah satu Wakil Presiden. 

Pengakhiran apartheid melalui negosiasi, kepemimpinan, dan partisipasi rakyat merupakan contoh penting dari kemungkinan rekonsiliasi dan perubahan di tengah sejarah yang penuh konflik. 

(Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved