Pemkab Sleman Berupaya Kelola Sampah Berbasis Daur Ulang 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Persoalan sampah masih menjadi perhatian di Kabupaten Sleman.

Pemerintah Kabupaten setempat berupaya untuk mengelola sampah rumah tangga, maupun sampah yang diproduksi di wilayah itu, berbasis daur ulang, baik sampah organik maupun sampah anorganik.

Upaya tersebut dilakukan dengan skema rencana tambahan volume pengelolaan sampah hingga akhir 2024. 

"Di tahun 2024, pemerintah Kabupaten Sleman meningkatkan tonase pengelolaan sampah hingga 84 ton per hari," ujar Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo, Kamis (3/10/2024). 

Langkah peningkatan tonase dilakukan dengan rencana membangun TPST di Kalurahan Donokerto, Turi.

Kemudian gerakan pengurangan sampah organik melalui pembuatan lubang biopori, dan mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPST lingkup kecil.

Baca juga: Belum Berizin dan Ditolak Warga, Pembangunan Tempat Hiburan Malam di Kronggahan Sleman Dihentikan 

Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam mengelola sampah organik menurutnya terus dilakukan, termasuk pemberian bantuan sarana dan prasarana pembuatan biopori. 

Hingga Juni 2024, Kabupaten Sleman berhasil menangani 104,4 ton sampah per hari, yang dikelola TPST Tamanmartani, TPST PIAT UGM maupun sarana pengelolaan sampah lainnya di Sleman.

Melalui upaya tersebut, 43 persen sampah yang dihasilkan di Kabupaten Sleman dapat dikelola.

Upaya lain, dilakukan dengan berencana membangun TPST di Gamping di tahun 2025, optimalisasi TPS3R dan optimalisasi transfer depo. 

"Dengan upaya ini diharapakan Pemkab Sleman dapat melayani 141 ton timbunan sampah per hari," kata dia.(*)