PHRI DIY Dorong Pemerintah Optimalisasi Pajak Hotel dan Restoran dari Non Anggota PHRI
Selama ini, anggota PHRI DIY selalu tertinggal dalam membayar pajak. Sehingga akomodasi di luar PHRI DIY yang perlu digenjot.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pajak hotel dan restoran.
Optimalisasi tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan daerah menyusul kebijakan pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) 2026.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, sepakat atas usulan tersebut.
Menurut dia, pemerintah kabupaten/kota perlu mengoptimalisasi pajak dari akomodasi yang bukan anggota PHRI DIY.
Selama ini, anggota PHRI DIY selalu tertinggal dalam membayar pajak. Sehingga akomodasi di luar PHRI DIY yang perlu digenjot.
"Ya bila PHRI sangat setuju hal itu (optimalisasi pajak hotel dan restoran), karena selama ini kita tertib bayar pajak. Yang perlu dipantau adalah akomodasi-akomodasi yang ada saat ini yang kebanyakan belum gabung kita (PHRI DIY)," katanya, Minggu (12/10/2025).
Ia mengungkapkan jumlah hotel dan restoran yang bergabung PHRI DIY baru 485.
Sedangkan akomodasi di DIY tidak kurang dari 6.000, mulai dari hotel, restoran, homestay, villa, indekos harian, apartemen, dan lain-lain.
"Jangan lalu pajak belum maksimal, yang dikejar target adalah anggota kita (PHRI DIY). Yang di luar anggota PHRI juga harus dipantau, ini kan juga untuk peningkatan PAD (pendapatan asli daerah)," ungkapnya.
Di sisi lain, optimalisasi pajak juga harus dibarengi dengan promosi pariwisata. Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah melakukan promosi pariwisata DIY. Dengan demikian, jumlah kunjungan wisatawan ke DIY semakin tinggi.
Ia menyebut pajak hotel dan restoran juga sangat tergantung dengan jumlah kunjungan wisatawan.
Jika kunjungan wisatawan rendah, maka pajak yang akan disetorkan juga berbanding lurus.
"Tapi pemerintah juga harus berupaya bisa mendatangkan wisatawan atau orang stay hotel, makan di restoran. Bila itu tidak dilakukan maka omong kosong, bagaimana bisa bayar pajak kalau memang tamu sedikit," imbuhnya. (*)
Menelusuri Keindahan Religi Gunungkidul Bersama Hotel Santika Gunungkidul |
![]() |
---|
Michelin Star Dinner: Three Colors One Table Hotel Tentrem, Kolaborasi Unik Gastronomi dan Budaya |
![]() |
---|
Cerita Nasimah Menyelamatkan Diri Saat Lihat Macan Tutul Ada di Dalam Hotel, Tiba-tiba Turun Tangga |
![]() |
---|
45 Anggota PHRI DIY Bertolak ke Bekasi untuk Promosi Mandiri dalam Table Top |
![]() |
---|
Pelaku Pariwisata Ketar-ketir, Berharap Problem Sampah di Kota Yogya Segera Rampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.