Human Interest Story
Kisah Sagala Enjelina Driver Ojol Jogja Tolong Korban Laka,Dapat Motor Baru dari Dirlantas Polda DIY
Perempuan berusia 26 tahun itu langsung dipanggil pihak kepolisian menghadap Dirlantas Polda DIY untuk menceritakan aksi kemanusian tersebut.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aksi heroik driver ojek online (ojol) di Yogyakarta yang menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di sekitaran Jalan RW Monginsidi, Jetis, Kota Yogyakarta pada Senin (23/9/2024) malam lalu mendapat apresiasi dari Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurrizal.
Video momen Sagala Senjelina menolong korban kecelakaan tersebut telah tersebar di beberapa akun media sosial.
Driver ojol tersebut bernama Sagala Enjelina Moralina Tresia, perempuan keturunan Batak yang berdomisili di Gamping Tengah, Kabupaten Sleman.
Perempuan berusia 26 tahun itu langsung dipanggil pihak kepolisian menghadap Dirlantas Polda DIY untuk menceritakan aksi kemanusian tersebut.
Di hadapan Dirlantas Polda DIY, Enjel, sapaan akrabnya, sampai menitikkan air mata kala ia diberikan reward oleh Dirlantas Polda DIY.
Bahkan, Ia dijanjikan oleh Dirlantas Polda DIY akan diajak menghadap ke Kapolda DIY agar salah satu anggota keluarganya bisa menjadi anggota Polri.
Semua itu berkat ketulusan dan keikhlasan Enjelina berbuat baik kepada masyarakat dengan cara memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan.
Terjawab sudah bahwasanya setiap kebaikan yang dilakukan akan berbuah kebaikan kepada siapapun yang berbuat kebaikan.
Enjel hanya satu dari sekian banyak sosok manusia yang berhati mulia, meski kehidupannya boleh dikatakan masih sangat sulit.
"Saya tiga bersaudara, saat ini mengasuh anak sendirian. Anak saya satu usia 2,5 tahun," kata Enjel, saat ditemui pada Selasa (24/9/2024) malam.
Ia mulai menceritakan kronologis kejadian saat dirinya memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan.
Baca juga: Kisah 2 Mahasiswi Asal Australia Nekat Berlayar dari Nusa Tenggara Hingga Pantai Glagah Kulon Progo
Waktu itu kondisi jalan licin karena diguyur hujan dan memang masih ada sisa gerimis ringan.
Pada saat itu, dia dalam posisi hendak mengantar orderan untuk kustomer.
"Saya ada dobel orderan. Pertama di Kranggan kedua di Sendowo. Habis itu waktu saya pick up pertama mau jalan lewat Terban ada orang kecelakaan," ujarnya.
Awalnya, Enjel sedikit ragu-ragu untuk memberikan pertolongan kepada korban laka tersebut.
Namun tanpa pikir panjang, tepatnya ketika hendak mengantar orderan kedua, Enjel langsung merapat ke lokasi kecelakaan.
"Pas saya lewat posisi orang (sekitar) mau buka helm (saya cegah) saya langsung ke pinggir, bapaknya (korban) ada di sebelah kanan dia masih ketimpa bagian depan mobil," katanya.
Secara singkat peristiwa laka ini melibatkan pengendara sepeda motor yang diduga oleng akibat jalan licin.
Korban yang diketahui laki-laki berinisial F itu lantas terjatuh, lalu berbenturan dengan mobil yang melaju dari depan.
"Dia (korban) pas saya cek, jangan nggak boleh gitu (lepas helm) dan jangan dikasih minum. Kalau pertolongan pertama pada kecelakaan (PPK) nya kan gitu," terang Enjel.
Berikutnya, Enjel melakukan pemeriksaan kondisi korban mulai kesadaran korban, tulang-tulang korban serta bagian yang memar dan ternyata korban masih bisa diajak berkomunikasi dengan baik.
Kondisi korban pun setelah mendapat pertolongan hanya mengalami luka ringan.
Ketulusan Membuka Jalan Kemudahan
Di tengah kesulitan hidupnya saat ini, Enjel masih memiliki hati yang tulus untuk membantu sesama.
Tugas pertolongan kecelakaan yang semustinya bukan menjadi kewajibannya, namun itu dituntaskan olehnya.
Jika tokoh fiktif Spider-Man menolong orang menggunakan jaring laba-labanya, Enjel cukup menggunakan baju dan cairan NaCl untuk menolong korban laka.
"Saya setiap hari bawa baju dan cairan NaCl (natrium klorida) untuk jaga-jaga jika ada korban luka karena kecelakaan saya segera tangani. Baju itu saya gunting nggak apa-apa saya ikhlas, buat perban jika terjadi pendarahan,"
Ketulusannya membuka jalan kemudahan bagi ia dan keluarganya.
Ia tak pernah mempertimbangkan untung rugi saat memberikan pertolongan.
"Saya hanya berpikir bagaimana jika yang mendapat musibah kecelakaan itu tulang punggung keluarga, siapa nantinya yang akan menafkahi keluarganya," ujarnya, dengan mata yang berkaca-kaca.
Secara finansial Enjelina bukanlah dari kalangan berada. Bahkan untuk menyicil sepeda motor saja ia harus berpikir ulang.
Dia sempat kredit sepeda motor namun pada akhirnya ia harus merelakan motor tersebut ditarik lesing.
"Nunggak dua bulan, terus sepedanya rusak sekhernya jebol waktu saya antar anak. Biaya servicenya Rp1,5 juta kan kayak DP motor baru. Saat itu saya nggak ada uang, ya saya relakan motornya," ujar perempuan yang menjalani pekerjaan driver ojol sejak 2019.
Enjelina terpaksa merental sepeda motor supaya tetap bisa bekerja. Konsekuensinya pendapatannya berkurang.
"Kepotong biaya rental, jadi ya bersihnya itu Rp100 sampai Rp120 ribu. Itu 13 jam saya bekerja," imbuh Enjelina.
Baca juga: AKHIR Kisah Pencarian Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan
Dapat Sepeda Motor Baru
Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurrizal, merasa kagum dengan Enjelina karena ketulusannya membantu sesama.
Saat Enjelina memberikan pertolongan, Kombes Alfian juga datang terjun langsung di lokasi kejadian.
"Karena saya waktu itu mau ke dokter gigi. Kebetulan melintas, saya lihat kok ramai-ramai ada. Di situ saya lihat, Mbak Enjel ini gercep sekali, kok dia paham ilmu bantuan hidup dasar," ungkapnya.
"Setelah mendengar kisahnya saya sangat tersentuh. Ini takdir, apa yang sudah dilakukan selama ini buahnya sekarang. Maka sebagai penghargaan, saya ingin membelikan sepeda motor untuknya," imbuh Alfian.
Enjelina pun diminta memilih sendiri warna sepeda motor yang diinginkan supaya ia tidak lagi merental motor ketika ingin bekerja.
"Mau saya kasih yang baru saja dia menolak dan mintanya sepeda motor bekas. Ini kan dia punya prinsip, coba," terang Alfian.
Alfian menyampaikan Minggu ini sepeda motor baru untuk Enjelina akan diserahkan sebagai wujud apresiasi.
"Ini bisa menjadi contoh bagi seluruh driver ojol. Minggu ini sudah akan kami serahkan (motornya). Sekarang masih proses," jelas Alfian.
Mantan Kapolres Jember ini semakin tersentuh hatinya kala mengetahui Enjelina kerap mandi di SPBU karena tuntutan waktu bekerja.
"Dia sampai mandi di SPBU setiap hari Minggu. Itu karena tuntutan pekerjaan dan mengurus anak supaya waktunya bisa diatur. Bayangin coba," tutup Alfian. (*)
Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor |
![]() |
---|
Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
![]() |
---|
Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
KISAH Mbah Sutarji, Pejuang Penambal Jalan Berlubang yang Ikhlas Tanpa Minta Imbalan |
![]() |
---|
Kisah Putri Khasanah, Anak Pedagang Asongan di Bantul yang Bisa Kuliah Gratis di UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.