Pemkab Sleman Tingkatkan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan, Dukung Ketahanan Pangan
Peningkatan maupun rehabilitasi jaringan irigasi permukaan, untuk mendukung ketahanan pangan, terus diupayakan Pemerintah Kabupaten Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Peningkatan maupun rehabilitasi jaringan irigasi permukaan, untuk mendukung ketahanan pangan, terus diupayakan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Di tahun ini, Bidang Sumberdaya Air, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman menargetkan untuk meningkatkan jaringan irigasi permukaan sepanjang 15 kilometer.
"Jaringan irigasi yang masih tanah dan belum permanen, kami tingkatkan menjadi permanen. Tujuannya untuk mengurangi tingkat kebocoran air," kata Kepala Bidang SDA, DPUPKP Sleman, Ari Triyono ST, M.Si, Sabtu (14/9/2024).
Ari mengatakan, selain peningkatan jaringan irigasi, di tahun ini pihaknya juga mengerjakan rehabilitasi jaringan irigasi permukaan sepanjang 9,5 kilometer.
Sebagian pekerjaan telah rampung dilaksanakan, dan sebagian lainnya masih proses. Pekerjaan yang sudah dilaksanakan, di antaranya ada di Daerah Irigasi (DI) Patuk wilayah Tirtomartani, dan di Kringinan, Selomartani, Kalasan.
Hingga September ini, realisasi pekerjaan yang juga menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) ini, telah mencapai 25 persen.
Ari berkomitmen menyelesaikan semua pekerjaan yang telah ditargetkan hingga akhir tahun 2024 mendatang. Mengingat, jaringan irigasi sangat penting untuk mengalirkan air baku. Semakin minim tingkat kebocoran maka air yang dapat dialirkan semakin jauh.
"Rata-rata kebutuhan air 1,2 liter per detik per hektar itu se-optimal mungkin harus kami capai. Jadi kami memperbaiki jaringan yang rusak. Yang lantainya bocor, dindingnya rusak kami perbaiki. Intinya kami berusaha mengalirkan air sejauh mungkin dan meminimalkan tingkat kehilangan air selama berada di irigasi," ujarnya.
Digitalisasi Aset
Data dasar perencanaan rehab jaringan irigasi permukaan kini lebih modern.
Ketua Tim Kerja Rehabilitasi dan Pengendalian SDA DPUPKP Sleman, Arif Haryanto mengatakan kegiatan pendataan aset jaringan irigasi kini menggunakan e-PAKSI.
Ini merupakan aplikasi survey berbasis android dari Ditjen SDA, Kementerian PUPR yang digunakan untuk pengambilan data survey inventarisasi aset jaringan irigasi maupun kinerja aset irigasi.
Cara kerjanya petugas surveyor melakukan kegiatan pendataan, mengenai tingkat kerusakan ataupun kondisi saluran irigasi yang ada di lapangan. Data tersebut oleh admin khusus di kantor SDA Sleman, dikirimkan ke database pusat.
"Jadi prinsipnya mendigitalisasi saluran yang ada di lapangan, kemudian memberikan penilaian terhadap tingkat kerusakan ataupun kondisi saluran irigasi. Hasil ini kemudian menjadi dasar dana DAK. Itu juga menjadi data dasar untuk perencanaan rehab," terangnya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dalam beberapa kesempatan mengatakan, Kabupaten Sleman merupakan wilayah lumbung pertanian dan menjadi salah satu penyangga pangan di DIY.
Karenanya, pertanian menjadi sektor penting dalam pembangunan. Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi permukaan menjadi wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.(rif)
| DKPP Bantul Genjot Pembangunan Jaringan Irigasi pada 2026 |
|
|---|
| Kebijakan Efisiensi Tak Ganggu Program Prioritas Bupati Sleman |
|
|---|
| Efisiensi Anggaran Rapat dan Konsumsi di Sleman, Ini Kata Bappeda |
|
|---|
| 6.405 Rumah Tidak Layak Huni di Sleman Belum Tertangani |
|
|---|
| Sleman Waspada Lonjakan Ispa, Dinkes Catat 94.017 Kasus Sepanjang 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.