GLOBAL VIEWS 

Perang Elite Amerika Melawan Media Rusia

Margarita Simonyan adalah orang nomer satu di grup media Rossiya Segodnya, yang mengelola jaringan media Russia Today dan Sputnik.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Alexander NEMENOV / AFP
Polisi memblokir Lapangan Merah menjelang protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow tengah pada 24 Februari 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tak kurang 20 agen FBI merangsek ke tempat tinggal seorang pekerja media jaringan Russia Today di Miami, Florida. Semuanya bersenjata.

Saat didatangi subuh-subuh, perempuan pekerja itu sedang tidur. Ia tak diberi kesempatan berganti pakaian lengkap. Tubuhnya digeledah petugas.

Entah apa yang sedang dicari, perempuan jurnalis itu mengaku berkali-kali dilecehkan sepanjang penggeledahan.

Sesudah itu ia diinterogasi selama lebih kurang empat jam. Segala hal ditanyakan, terutama tentang hal-hal sepele menyangkut Margarita Simonyan.

Margarita Simonyan adalah orang nomer satu di grup media Rossiya Segodnya, yang mengelola jaringan media Russia Today dan Sputnik.

Wakil Margarita Simonyan Elizaveta Brodskaya juga dikorek-korek. Begitu pula direktur jaringan Russia Today berbahasa Inggris, Andrei Kiyaskho.

Telepon seluler pekerja media itu disita, tapi tidak ada tuduhan apa-apa kepadanya. Sesudah aparat FBI meninggalkan rumahnya, ia langsung terbang meninggalkan Miami.

Konsul Rusia membantunya membelikan tiket pesawat untuk pulang ke Federasi Rusia lewat negara ketiga.

Baca juga: Barat Makin Cemaskan China-Rusia di Benua Afrika

Baca juga: Hongaria Ingin Penyelesaian Perang Rusia-Ukraina Tanpa Syarat Apapun

Negara-negara Barat telah berubah pikiran soal kondisi perang Rusia Ukraina. Mulanya, negara Barat melarang pasukan Ukraina menyerang wilayah Krimea.
Negara-negara Barat telah berubah pikiran soal kondisi perang Rusia Ukraina. Mulanya, negara Barat melarang pasukan Ukraina menyerang wilayah Krimea. (TRIBUNJOGJA.COM)

Ini adalah babak baru perang Amerika melawan media Rusia. Departemen Kehakiman Amerika Serikat beberapa waktu lalu menuduh media Rusia memecah belah negaranya.

Tindakan hukuman baru terhadap media-media Rusia juga diumumkan Jaksa Agung AS Merrick Garland.

Tindakan agresif langsung dialami Scoot Ritter. Mantan inspektur senjata PBB yang pensiunan Kolonel di intelijen Marinir Amerika itu dijegal saat hendak pergi ke Sankt Petersburg Rusia.

Rumahnya digeledah petugas FBI. Tidak ada tuduhan resmi dikenakan kepadanya. Scoot Ritter dipersekusi karena ia jadi kolumnis media Rusia.

Analisis dan komentarnya lugas, dan memperlihatkan kebobrokan politik Amerika dalam masalah Ukraina maupun Timur Tengah.

Langkah Departemen Kehakiman Amerika diikuti pernyataan Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang menuduh jaringan media Rusia mengkampanyekan politik Kremlin.

Pernyataan Blinken diikuti penjelasan James Rubin, Kepala Pusat Keterlibatan Global (GEC) Departemen Luar Negeri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved