GLOBAL VIEWS
Bom Pager Lebanon Kejutan di Tengah Ancaman Serbuan Israel
Ribuan radio panggil atau pager atau beeper meledak serentak di Lebanon Selasa (17/9/2024) menewaskan 11 orang, melukai hampir 3.000 orang.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setidaknya 11 orang tewas dan mendekati 3.000 orang lainnya luka ringan hingga berat di seantero Lebanon.
Di antara yang terluka adalah Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani. Di antara korban tewas ada anak berumur 10 tahun, putri seorang anggota Hizbullah.
Mereka jadi korban apa yang kemudian diketahui sebagai bom jarak jauh radio panggil atau pager atau beeper.
Militer dan intelijen Israel diyakini telah mengubah alat komunikasi mungil itu menjadi senjata mematikan dalam perangnya melawan Hizbullah Lebanon.
Beeper yang berledakan serentak di Lebanon mencantumkan merek Gold Apollo, pabrikan Taiwan, yang memproduksi barang itu di Budapest, Hungaria.
Baca juga: Hizbullah dan Israel di Ambang Perang Besar, Lebanon Siaga Tinggi
Baca juga: Dihadang Roket Iran, Jet Tempur Israel Putar Arah Ketika Coba Terobos Lebanon
Baca juga: Galilea dan Golan Terbakar Dirudal Hizbullah, Israel Kewalahan Hadapi Roket Katyusha
Perkembangan ini sangat mengejutkan, lebih-lebih di zaman serba internet dan penggunaan telepon seluler yang begitu masif.
Dua hal pertama yang bisa dikatakan dari peristiwa ini, beeper atau pager ternyata kembali jadi alat komunikasi andalan kalangan tertentu di Lebanon.
Kedua, Israel akhirnya mengenali alat berbasis frekuensi radio ini dijadikan sarana utama komunikasi Hizbullah Lebanon guna menghindari pelacakan berbasis GPS yang biasanya ada di telepon seluler.
Mantan analis National Security Agency (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden, yakin ledakan serentak di alat komunikasis beeper di Lebanon ini dirancang sistematis sejak lama.
Ledakan itu bukan akibat peretasan atau kesalahan sistem, tapi peledakan jarak jauh dari bahan peledak yang ditanamkan dalam baterai pager.
Snowden yang kini tinggal di Rusia sejak membocorkan rahasia kejahatan intelijen militer Amerika, mengkategorikan serangan itu sebagai aksi terorisme.
Israel belum menanggapi peristiwa dan tuduhan Hizbullah yang diarahkan ke mereka. Tapi sebeumnya Israel berulang-ulang mengancam akan menggunakan segala cara untuk melawan Hizbullah.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah serangan bom pager ini berdampak signifikan bagi Hizbullah? Seberapa besar perang Israel-Lebanon akan berkobar?

Kita kembali ke soal pager atau beeper. Banyak di antara generasi sekarang tidak tahu lagi atau mengenali apa itu alat komunikasi mini ini.
Pager atau radio panggil adalah alat komunikasi yang populer pada tahun 90-an, yang dipakai untuk mengirim dan menerima pesan pendek.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.