Nicholas Saputra Berbagi Cerita di Kampus UGM, Kenang Awal Berakting hingga Ditentang Orangtua

Nico juga menuturkan jurusan yang diambilnya saat kuliah yakni arsitektur, bahkan terbilang cukup jauh dari profesinya saat ini. 

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Nicholas Saputra 

Bedanya, ujar Nico, jika arsitektur menciptakan ruang, film menciptakan gambar dan suara. Namun, dengan keluaran yang berbeda, keduanya memiliki kesamaan dari proses berpikir, metodologi pemikiran, dan tanggung jawab publik yang besar. 

“Saya merasa beruntung menemukan kemiripan itu. Jadi, keduanya bisa saling membantu saya dalam berproses, dalam kuliah maupun dalam pekerjaan. Makanya ketika dibilang salah jurusan, sebenarnya saya yakin kita enggak akan pernah salah jurusan,” tegas Nico. 

“Kecuali masuk angkot yang salah kali, ya?” celetuk moderator.

“Masuk angkot yang salah pun kadang-kadang menyenangkan, kalau kita akan nyasar-nyasar sedikit ke Kaliurang,” canda Nico yang disambut gelak tawa penonton. 

Bagi Nico, pembuatan film merupakan sebuah proses yang sangat ajaib.

Kesan itu telah diperolehnya sejak hari pertama dirinya menjalani syuting di masa remaja.

“Saya merasa ada sesuatu yang berbeda ketika hari pertama syuting. Itu adalah sebuah proses magical, sebuah proses yang menurut saya sangat ajaib. Kita menciptakan sebuah dunia, it’s a god-like system, bagaimana kita menciptakan sebuah karakter, cerita, dan itu berasa sekali energinya waktu hari pertama saya syuting,” paparnya.

Adapun terkait passion-nya di dunia seni peran, Nico baru menyadari kedalaman maknanya di kemudian hari.

“Saya rasa passion bukan hanya kesenangan atau hal yang membuat kita senang. Passion itu harus diuji, dia harus melalui gagal, melalui sukses, melalui sedih, melalui berbagai macam proses dan kita tetap mau melakukan itu, baru saya setuju itu adalah passion. Jadi, itu pun saya tahunya belakangan,” pungkasnya.

#GenerasiCampus Roadshow adalah acara kolaborasi Narasi dan Grab. Mengusung judul POV/XYZ: Generasi Bicara Generasi, acara ini bertujuan untuk mengajak generasi muda dan generasi sebelumnya bertukar insight dan saling menggali potensi diri, serta saling memahami dan mendukung.

Selain digelar untuk mahasiswa Jogja, acara ini akan segera digelar di Malang, Bandung dan Jakarta, hingga Oktober mendatang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved