GLOBAL VIEWS
Amerika Semakin Dekati Perang Terbuka Lawan Rusia
Washington akan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS guna menyerang target jauh di wilayah Federasi Rusia.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Amerika Serikat bermaksud mencabut pembatasan penggunaan rudal jarak jauh Army Tactical Missile System atau ATACMS oleh Ukraina.
Pencabutan total pembatasan ini berimplikasi Kiev bisa menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Konsekuensi lainnya, Amerika akhirnya benar-benar terlibat perang melawan Rusia.
Meski tetap menggunakan proksi Ukraina, izin penggunaan rudal jarak jauh itu menjadi bukti kuat perang besar memang diinginkan Amerika dan NATO sebagai kekuatan militer aliansi barat.
Pembatasan awalnya ditetapkan guna memungkinkan AS dan sekutunya berdalih tidak terlibat langsung dalam konflik dengan Rusia.
Pasukan Kiev dipaksa untuk menggunakan rudal jarak jauh itu terbatas hanya di wilayah-wilayah Ukraina yang kini dikontrol pasukan Rusia.
Pemerintahan Volodymir Zelensky berulang kali menuntut agar pembatasan tersebut dicabut sejak Mei 2024.
Baca juga: Amerika Beri Rudal ATACMS Versi Hemat ke Ukraina
Baca juga: Rusia Jauhkan Pangkalan Jet Tempur Dari Rudal ATACMS Pasokan AS
Apa yang akan terjadi? Benarkah perang Ukraina adalah awall dari malapetaka global, yang akan menyeret Eropa dan dunia ke perang akbar ketiga kalinya di planet ini?
Penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina sekali lagi adalah cermin dari babak menyedihkan negara itu dan para pemimpinnya yang memilih jadi boneka dan kepanjangan tangan barat.
Meningkatkan eskalasi tempur dengan menyerang target-target jauh di dalam wilayah Rusia, termasuk menjangkau ib kota Moskow, adalah tantangan maut.
Moskow pasti sudah siap dengan skenario perang total, manakala rudal-rudal jarak jauh kiriman Amerika dan Inggris menghancurkan target-arget di pedalaman Rusia.
Kehancuran yang akan dialami Ukraina akibat tindakan gegabah itu akan berlipatganda dari apa yang terjadi sekarang ini.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken diperkirakan bakal mengumumkan perubahan kebijakan tersebut saat mengunjungi Kiev bersama mitranya Menteri Pertahanan Inggris, David Lammy.
Kabar ini dipublikasikaan media Axios dari Amerika, mengutip pernyataan anggota Kongres AS Michael McCaul.
McCaul mengatakan telah berbicara dengan Menlu Antony Blinken, dan ia mendapatkan konfirmasi tentang isu itu dari pejabat itu.
Michael McCaul adalah seorang Republikan Texas atau tokoh Partai Republik yang mengepalai Komite Urusan Luar Negeri DPR AS.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.