Berita Internasional

Amerika Beri Rudal ATACMS 'Versi Hemat' ke Ukraina

ATACMS yang dikirimkan ke Ukraina merupakan rudal dengan versi jangkauan yang lebih rendah, yakni dengan daya jelajah 165 kilometer

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
ABC News
Rudal jarak jauh ATACMS yang dikirimkan AS ke Ukraina 

TRIBUNJOGJA.COM - Amerika akhirnya mengirimkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 atau ATACMS ke Ukraina.

Dengan menggunakan senjata tersebut, Ukraina kemudian melancarkan serangan ke Pasukan Rusia yang berada di Berdyansk, di Laut Azov.

Dalam keterangannya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa rudal itu bekerja dengan baik dan mampu mencapai sasaran dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Dia pun yakin bahwa rudal tersebut akan memberikan dorongan positif kepada pasukannya yang berada di garis depan.

Adapun rudal ini termasuk ke dalam rudal jarak jauh.

Namun yang dikirimkan ke Ukraina merupakan rudal dengan versi jangkauan yang lebih rendah, yakni dengan daya jelajah 165 kilometer.

Seorang pengamat militer dan pendiri portal Russia Mlitary, Dmitry Kornev menduga, Amerika sebelumnya sempat ragu-ragu untuk memberikan ATACMS jarak jauh.

Mereka khawatir jika Ukraina akan menggunakannya untuk menyerang wilayah Rusia lainnya sehingga bisa meningkatkan skala konflik.

Baca juga: Ini Senjata Flamethrower Terbaru Rusia yang Jadi Mimpi Buruk Bagi Infanteri

Oleh sebab itu, rudal ATACMS yang dikirimkan adalah rudal dengan daya jelajah lebih pendek.

Menurut Dmitry, kemungkinan besar Amerika mengirimkan rudal ATACMS versi tua yang memang memiliki jangkauan sekitar 160an kilometer.

Rudal ini diproduksi pada tahun 90an dengan hulu ledak bom klaster.

Dia memperkirakan, Amerika akan terus memasok rudal tersebut dengan catatan jika Ukraina terbukti mampu menggunakan rudal-rudal itu secara efektif.

Alasan lainnya kenapa Amerika tidak mengirimkan rudal jarak jauh terbaiknya ke Ukraina yakni karena Amerika tidak mau kehilangan posisi kepemimpinannya sebagai penguasa teknologi di bidang persenjataan.

Sementara jika dilihat dari sudut pandang perdagangan murni, Amerika dinilai lebih tertarik membuang persenjataan rudal-rudal lama yang memang sudah tidak dibutuhkan lagi.

Dmitry mencatat bahwa ruadl taktis ini bisa menimbulkan ancaman baru bagi unit penerbangan garis depan Rusia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved