Fordasi 2024, 9 Provinsi Status Khusus dan Otonomi Khusus Rajut Kolaborasi untuk Bangun Masa Depan
Acara tahunan ini menjadi bukti nyata komitmen daerah-daerah dalam membangun Indonesia yang lebih maju melalui kolaborasi dan inovasi.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sembilan provinsi di Indonesia dengan status khusus dan otonomi khusus berkolaborasi dalam Forum Desentralisasi Asimetris Indonesia (Fordasi) yang digelar di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta, 27-29 Agustus 2024.
Acara tahunan ini menjadi bukti nyata komitmen daerah-daerah dalam membangun Indonesia yang lebih maju melalui kolaborasi dan inovasi.
Paniradya Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan Rakor Fordasi 2024 di DIY diikuti delegasi dari DKI Jakarta, DI Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya.
Dijelaskannya, awalnya lima provinsi yang menjadi anggota Fordasi, DKI Jakarta, DI Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Papua dan Papua Barat.
"Tapi di tahun 2023 bertambah empat provinsi, yaitu Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya," terang Aris.
Ditambahkannya, pertemuan Fordasi 2024 dengan mengangkat tema Kolaborasi Fordasi dalam Membangun Sumber Daya Manusia Kreatif dan Inovatif Menuju Indonesia Emas akan diawali dengan welcome dinner di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sleman, pada Selasa (27/8/2024).
Selanjutnya pada Rabu (28/8/2024) digelar seminar yang dilanjutkan dengan pemaparan best practise otonomi khusus/keistimewaan, penandatanganan MoU kerja sama oleh sembilan gubernur anggota Fordasi, penandatanganan berita acara Fordasi, pameran UMKM DIY, dan pameran hasil Keistimewaan DIY.
Baca juga: Sejumlah Delegasi Peserta FORDASI 2024 DIY Mulai Berdatangan Lewat Bandara YIA Kulon Progo
Pada Kamis (29/8/2024) para peserta akan diajak berkeliling lewat city tour di lima kabupaten dan kota di DIY.
Sekadar informasi, pertemuan Fordasi 2024 di Jogja didukung dengan Dana Keistimewaan DIY.
Fordasi juga melibatkan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemendagri, Bappenas, Kementerian ATR/BPN, Kemendikbud dan Kemenkeu.
"DIY secara umum sudah siap sebagai tuan rumah, setiap provinsi rata-rata mengirim peserta sekitar 20 orang, jadi kemungkinan sekitar 200 tamu dan kami siapkan semuanya. Delapan provinsi di luar DIY semua hadir melalui penjabat gubernurnya, sedangkan Aceh diwakili pejabat setingkat sekretaris daerah. Beberapa kementerian kami undang. Ada Kemendagri, Bapenas, Kemendikbud, termasuk ATR/BPN dan beberapa kementerian lain, tetapi induk utamanya Kemendagri. Fordasi 2024 akan dibuka oleh pejabat Kemendagri," jelasnya.
Aris menekankan pentingnya tindak lanjut konkret dari hasil diskusi.
"Kami berharap pertemuan ini tidak sekadar seremonial, tetapi menghasilkan kerja sama yang nyata," ujarnya.
Salah satu hasil konkret yang diharapkan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Anggota Fordasi di daerah memiliki peran penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," tegas Aris.
Pertemuan forum tersebut juga berpotensi mempererat kerja sama dari masing-masing provinsi.
Hasil rapat koordinasi Paniradya Kaistimewan DIY dan Kemendagri menyepakati aspek yang akan dikerjasamakan.
Kerja sama itu meliputi pendidikan dan pelatihan, industri kreatif, pariwisata, kebudayaan, ketahanan pangan, pertanian serta tata kelola pemerintahan. (*)
| Menanti Penetapan UMP DIY 2026 : Pemda Tunggu Petunjuk Pemerintah Pusat, Bulan Depan Diumumkan |
|
|---|
| Usai Resmi Dilantik, Kajati DIY I Gde Ngurah Sriada Sowan ke Sri Sultan HB X dan KGPAA Paku Alam X |
|
|---|
| Kasus Warung Bakso Babi di Ngestiharjo Bantul, Pemda DIY Sebut Pentingnya Label Halal dan Nonhalal |
|
|---|
| Soal Potensi Wanita Pimpin Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X: Republik Tak Bedakan Pria dan Wanita |
|
|---|
| Pemda DIY Minta Jangan Jadikan Jembatan Pandansimo Tempat Parkir dan Dagang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.