Dinkes Gunungkidul : Seorang Anak Alami Gagal Ginjal Kronis, Dirawat di RSUD Wonosari

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mencatat ada satu kasus anak gagal ginjal kronis (GGK) pada kelompok usia 0-17 tahun

ist
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mencatat ada satu kasus anak gagal ginjal kronis (GGK) pada kelompok usia 0-17 tahun.

Data itu merupakan update hingga Juli 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Ismono mengatakan, untuk kasus anak gagal ginjal di Kabupaten Gunungkidul bergerak fluktuatif .

Pada 2021 tercatat 0 kasus, pada 2022 sebanyak 2 kasus, 2023 0 kasus, dan 2024 terdapat 1 kasus.

"Adapun pasien anak yang mengalami ginjal ini sedang dirawat di RSUD Wonosari dan telah menjalani perawatan Hemodialisa,"ujarnya sata dikonfirmasi pada Senin (19/8/2024).

Ia menerangkan, ada beberapa faktor pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal anak.

Di antaranya, kebutuhan cairan tubuh anak tidak tercukupi dalam kurun waktu panjang, telah mengalami penyakit ginjal tertentu, seperti radang ginjal akut, glomerulonefritis, dan sejenisnya.

Serta, riwayat penyakit bawaan dari orang tua kandung, seperti hipertensi dan diabetes.

Baca juga: Kadinkes Kulon Progo Tegaskan Perda KTR Mengatur Perilaku Merokok, Bukan Melarangnya

Mengalami keracunan zat tertentu.Efek samping dari obat-obatan tertentu. Maupun, menderita sindrom hemolitik uremik (pembuluh darah kecil pada ginjal meradang dan rusak)

"Dan, pada kondisi yang menyebabkan aliran darah pada tubuh anak terganggu, seperti serangan jantung, operasi, perdarahan, dan lain sebagainya,"jelasnya. 

Tak hanya itu, dia juga menyebutkan,  hal lain yang juga harus menjadi perhatian agar anak bisa terhindar dari gagal ginjal yakni menerapkan pola hidup yang sehat. Terutama, mengurangi makanan dan minuman manis serta siap saji.

"Untuk mencegah ini, perlunya menerapkan pola hidup sehat untuk anak,"ungkapnya.

Dirinya juga meminta kepada orang tua agar melakukan pemeriksaan kesehatan rutin kepada anak apabila ditemui tanda-tanda gejala gagal ginjal.

"Misalnya anak menunjukkan perubahan seperti mengalami tekanan darah yang tinggi. Kaki mengalami pembengkakan hingga jumlah air seni (kencing) semakin sedikit atau bahkan sampai tidak bisa buang air kecil,"urainya. (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved