Dinkes Gunungkidul Gandeng Sekolah dalam Upaya Pencegahan Stunting

Peran guru dan sekolah dinilai sangat vital dalam mendeteksi gangguan psikososial pada siswa.  

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyoroti pentingnya kesehatan mental dalam mencegah stunting, dengan menggandeng sekolah dan Puskesmas untuk deteksi dini gangguan psikososial yang dapat berdampak pada kondisi fisik dan mental generasi muda.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, mengatakan stunting kini semakin dipahami sebagai masalah yang tidak hanya berhubungan dengan kekurangan gizi, tetapi juga faktor psikososial yang dapat menghambat pertumbuhan anak dan remaja. 

"Masalah kesehatan yang tidak ditangani sejak remaja, termasuk gangguan psikososial, dapat menyebabkan stunting pada generasi berikutnya. Stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi fisik, tetapi juga faktor psikososial, seperti stres dan masalah mental yang tidak terdeteksi pada usia dini,” ujarnya, pada Minggu (10/8/2025).

Dia melanjutkan, masa remaja adalah fase kritis dalam pembentukan kesehatan fisik dan mental.

Remaja seringkali mengalami gangguan psikososial, seperti stres, kecemasan, atau depresi, berisiko mengalami gangguan pertumbuhan yang berdampak jangka panjang.

"Oleh karena itu, deteksi dini dengan bekerjasama dengan sekolah dan Puskemas terhadap masalah kesehatan mental sangat penting untuk mencegah stunting,” tambah dia.

Dalam upaya ini, dia mengatakan, sekolah memiliki peran kunci sebagai tempat pertama untuk mendeteksi tanda-tanda gangguan psikososial pada siswa. 

Baca juga: Wisatawan Pantai Gunungkidul Yogyakarta Pingsan Tersengat Ubur-ubur

Terutama, peran guru sebagai first listener, yaitu orang pertama yang dapat mengenali gejala gangguan mental yang dialami siswa. 

“Sekolah yang mendukung kesehatan mental siswanya akan sangat berkontribusi dalam mencegah stunting. Jika gangguan psikososial dapat diatasi, fisik siswa pun akan lebih sehat dan pertumbuhannya optimal,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi B DPRD Gunungkidul, Lasarus Arintoko memberikan dukungan penuh terhadap gerakan cegah stunting yang melibatkan berbagai pihak, termasuk puskesmas dan sekolah-sekolah di Gunungkidul.

Dia mengungkapkan pentingnya kesadaran masyarakat tentang hubungan antara kesehatan mental dan fisik dalam pencegahan stunting

"Kami sangat mendukung karena ini menyadari  masalah stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga masalah psikososial yang perlu perhatian lebih. Stres, kecemasan, atau bahkan trauma yang dialami remaja bisa menghambat proses pertumbuhan mereka secara fisik," katanya.

Dia menambahkan bahwa peran guru dan sekolah sangat vital dalam mendeteksi gangguan psikososial pada siswa.

 “Selain orangtua, guru merupakan sosok yang paling dekat dengan siswa. Oleh karena itu, kami mendorong agar sekolah mendapatkan pelatihan lebih intensif tentang cara mengenali tanda-tanda gangguan mental pada siswa,” pungkasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved