Kader JKN Pilar Perjuangan untuk Kesejahteraan Bersama

Kader JKN bukan sekadar pelaksana tugas, namun pahlawan yang mengemban misi suci untuk memastikan setiap warga mendapatkan perlindungan kesehatan

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Hari Susmayanti
Kader JKN Tri Marjilah saat ditemui Tribun Jogja beberapa waktu yang lalu 

Di balik keberhasilan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdapat sosok-sosok yang tak kenal lelah, para kader yang menjelma menjadi ujung tombak dalam mensosialisasikan dan mengawal keberlangsungan program ini.

Kader JKN bukan sekadar pelaksana tugas, namun pahlawan yang mengemban misi suci untuk memastikan setiap warga negara mendapatkan perlindungan kesehatan yang layak.

Kader JKN adalah para pionir yang berada di garis depan, turun langsung ke tengah-tengah masyarakat masyarakat untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang manfaat dan pentingnya JKN.

Mereka bertemu langsung dengan masyarakat tanpa memandang jarak dan waktu.

Salah satu sosok pahlawan itu adalah Tri Marjilah.

Perempuan yang tinggal di Kapanewon Piyungan, Bantul ini sudah menjadi kader JKN selama 8 tahun terakhir.

Sudah ribuan peserta JKN yang didampingi oleh Tri Marjilah.

Tri Marjilah menghadapi berbagai situasi sulit, dari kesadaran rendah akan pentingnya asuransi kesehatan hingga masalah ekonomi yang mempengaruhi kemampuan peserta untuk membayar iuran.

Sebagian besar, masalah yang dihadapi oleh peserta JKN mandiri yang menunggak iuran adalah ekonomi.Terutama saat terjadi pandemi Covid-19 silam.

Menurutnya, sebagian besar peserta JKN mandiri yang menunggak terkendala ekonomi keluarga yang terguncang akibat Covid-19.

Perempuan yang mulai menjadi kader JKN sejak 2016 ini mengaku tidak mudah untuk bisa mengajak kembali peserta JKN yang menunggak supaya tertib membayar iuran.

Namun, dengan sabar dan ketelitian, mereka mampu membuka mata masyarakat akan urgensi perlindungan kesehatan ini.
Pelan-pelan Tri mencoba untuk membantu kesulitan warga itu dengan memberikan informasi-informasi dari JKN.

Termasuk program Rehab yang dijalankan oleh JKN.

Dengan memberikan informasi yang lengkap, Tri mengaku banyak peserta JKN yang akhirnya mau kembali untuk membayar iuaran JKN secara tertib.

Warga pun bisa memahami karena memang jaminan kesehatan itu sangat penting bagi kehidupannya.

" Yang utama itu mengedepankan kekeluargaan. Saya datang ke rumah (peserta JKN), lalu pelan-pelan menyampaikan tentang JKN, menfaatnya. Tapi yang jelas, saya mendengarkan keluh kesahnya dulu,"katanya saat diwawancara Tribun Jogja beberapa waktu yang lalu.

" Setelah mengetahui penyebabnya, saya baru memberikan masukan-masukan,"imbuhnya.

Tidak hanya bertugas sebagai informan saja, Tri juga menjadi penasihat yang dipercaya.

Tri memberikan bimbingan tentang cara-cara membayar iuran dengan tepat waktu, memastikan setiap peserta dapat mengakses layanan kesehatan tanpa hambatan.

Dengan dedikasi yang tiada henti, Tri adalah teladan nyata dari bagaimana satu individu dapat membawa perubahan yang besar bagi kesejahteraan bersama.

Tri dan kader JKN lainnya adalah cerminan dari semangat untuk memastikan bahwa hak atas kesehatan bukanlah privilige, melainkan hak setiap warga negara.

Bangga Bisa Manjadi Kader JKN

Bagi Tri, keberhasilannya mengajak peserta JKN untuk tertib membayar iuran adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

Sebab, selain turut menyukseskan program nasional, secara tidak langsung dirinya bisa membantu warga untuk menyiapkan jaminan di bidang kesehatan.

" Bisa mengajak peserta untuk tertib kembali membayar iuran itu sebuah kebanggaan, mereka bisa terjamin asuransi kesehatannya sehingga jika sewaktu-waktu berobat, mereka sudah tercover,"jelasnya.

Selain itu, profesi sebagai kader JKN ini membuat Tri semakin banyak bersosialisasi dengan masyarakat.

Tri mengaku sudah mengampu beberapa kapanewon di wilayah Kota Yogya dan Bantul selama 8 tahun menjadi kader JKN.

Saat ini Tri mengampu kapanewon Piyungan.

"Dulu pertama di Pleret, terus Umbulharjo, Banguntapan dan sekarang di Piyungan,"urainya.

Bagi Waktu untuk Keluarga dan Kader JKN

Kesibukan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat membuat Tri harus bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.

Tri mengaku seluruh keluarganya mendukung penuh pekerjaanya sebagai kader JKN ini.

Supaya keduanya bisa berjalan beriringan, Tri mengaku selalu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga pada pagi hari.

Setelah pekerjaan rumah tangga selesai, baru mulai siang hingga sore hari melaksanakan tugas sebagai kader JKN.

“ Kalau pagi fokus di rumah (menyelesaikan pekerjaan rumah tangga), siang baru keliling,”ucapnya.

Tri mengaku sudah menikmati pekerjaan sebagai kader JKN. Diapun berharap bisa terus mengabdikan diri sebagai kader JKN.

Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta : M. Idar Aries Munandar menyebut berbagai strategi dijalankan oleh pihaknya untuk meningkatkan kepatuhan peserta membayar iuran.

Selain meningkatkan pelayanan, pihaknya juga membuat terobosan. Salah satunya dengan meluncurkan program REHAB atau rencana pembayaran bertahap.

Program ini diluncurkan untuk memudahkan peserta BPJS kesehatan yang memiliki tunggakan iuran bulanan.

Caranya, peserta bisa melunasi tunggakan itu dengan cara membayar secara mencicil.

Setiap peserta yang menunggak dapat memanfaatkan program ini.

Program REHAB disediakan untuk memudahkan anggota peserta yang menunggak lebih dari 3 bulan.

Dengan cara ini, peserta BPJS kesehatan yang sebelumnya memiliki tunggakan bisa mengaktifkan kembali kartunya sehingga dapat digunakan untuk berobat ke fasilitas kesehatan.

“ Kami ada program REHAB. Ini dapat dimanfaatkan bagi peserta yang memiliki tunggakan 3-24 bulan,”ucapnya.
Selain itu, menurut Aries, untuk meningkatkan kepatuhan membayar iuran, BPJS Kesehatan juga aktif menghubungi peserta yang memiliki tunggakan.

Petugas akan mengingatkan kepada peserta BPJS untuk membayar tunggakan serta menyampaikan manfaat kalau terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Aris mengungkapkan, selain itu, BPJS Kesehatan juga memaksimalkan peran dari para kader JKN.

Para kader JKN menjadi salah satu ujung tombak untuk meningkatkan kepatuhan peserta membayar iuran BPJS Kesehatan.

Kader JKN ini akan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan informasi soal BPJS Kesehatan serta mengingatkan peserta untuk memenuhi kewajibannya membayar iuran.

“ Peserta bisa membayar melalui kader JKN juga,”ucapnya. (has)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved