Pilkada 2024

Haedar Nashir : Proses Pilkada 2024 Harus Dijalankan dengan Transparan dan Akurat

Haedar menambahkan, amanat yang diberikan harus dijalankan dengan transparan, good governance, terbuka, dan akurat.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
istimewa
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. menginginkan proses Pilkada 2024 berjalan dengan transparan dan akurat. 

Hal ini disampaikan Haedar Nashir saat menerima kunjungan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DIY bersama KPUD Bantul, Bawaslu, Panwas dan juga Pantarlih untuk melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, Senin (22/7/2024).

Haedar dalam kesempatan itu mengimbau agar KPU beserta perangkatnya dari tingkat pusat hingga daerah untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan asas luber jurdil dan bermartabat.

“Tugas ini merupakan amanat, bukan hanya amanat dari rakyat tapi juga amanat Tuhan dalam fungsi untuk menjalankan demokrasi yang merupakan bagian dari tugas kebangsaan,” tutur Haedar.

Haedar menambahkan, amanat yang diberikan harus dijalankan dengan transparan, good governance, terbuka, dan akurat.

“Jika tugas yang dijalankan sudah sesuai, maka InsyaAllah kepercayaan masyarakat akan tinggi,” imbuh Haedar.

Haedar juga berpesan kepada kontestan Pilkada yang nantinya terdaftar secara resmi sebagai calon pimpinan daerah untuk sungguh-sungguh dan diniatkan untuk mengabdi pada rakyat dan mengurus daerah dengan sebaik-baiknya, bukan untuk mencari kekuasaan atau jabatan semata.

Baca juga: Bawaslu DIY Gelar Sosialisasi Pengawasan Pilkada 2024, Netralitas ASN dan Efisiensi TPS Jadi Masalah

Kalau hanya untuk mencari kekuasaan dan keuntungan materi di balik kekuasaan itu harus diluruskan niatnya. 

Karena nanti jika tidak tercapai niatnya, dapat memberi peluang dalam menyalahgunakan kekuasaan.

“Jadi saya percaya kepada calon pemimpin daerah untuk benar-benar diniati sebagai tugas kenegaraan. Para pendiri bangsa berjuang untuk Republik ini dengan nyawa dan darah, sangat keliru jika calon pemimpin dari tingkat pusat hingga daerah itu niatnya untuk mecari kekuasaan dan materi. Setiap pemimpin daerah yang terpilih nantinya harus sudah selesai dengan dirinya, sebab jika tidak selesai dengan dirinya yang akan ditaruhkan adalah rakyat, dan sumber daya alam yang ada di daerahnya,” tegas Haedar. 

Terakhir, Haedar juga berpesan kepada warga masyarakat untuk menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. 

“Kita harus belajar berdemokrasi dengan bertanggung jawab, sehingga diharapkan untuk tidak golput,” terang Haedar.

Dalam memilih calon pemimpin. Haedar mengimbau agar masyarakat jangan asal memilih, memilih harus dengan seksama dan jangan memilih karena ada faktor tertentu.

“Pilih yang bisa memimpin di daerah itu, warga harus semakin cerdas dan bertanggung jawab dalam memilih, agar bangsa ini dapat naik tingkat menjadi bangsa yang maju,” tutup Haedar. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved