Deswita Jatimulyo Kulon Progo Lestarikan Burung Langka Lewat  Program Adopsi

Ketua Deswita Jatimulyo, Suhandri, mengungkapkan setidaknya ada 113 jenis burung yang sudah diketahui berhabitat di wilayah tersebut

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Penampakan Burung Empuloh Kuning atau Empuloh Janggut di Desa Wisata Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, belum lama ini. 

Paket wisatanya dibanderol mulai dari harga Rp30 ribu sampai Rp80 ribu orang untuk wisatawan lokal.

Sedangkan wisatawan asing dikenakan biaya hingga ratusan ribu rupiah, sebab selain pemandu diperlukan juga penerjemah.

"Cukup banyak wisatawan asing yang tertarik dengan kegiatan tersebut, rata-rata dari Eropa," ungkap Andri.

Masyarakat pun turut dilibatkan dalam upaya pelestarian burung langka tersebut.

Apalagi hutan yang menjadi habitat mereka merupakan lahan pribadi milik warga, yang juga menjadi tantangan bagi upaya pelestarian.

Meski begitu, Andri berharap apa yang dilakukan bisa menjaga kelestarian alam yang ada di Jatimulyo.

Terutama menjaga burung-burung langka di sana, yang menjadi daya tarik wisata.

"Kami juga terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian alam Jatimulyo ini," katanya.

Keunikan tersebut membuat Jatimulyo masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo pun terus memberikan pendampingan bagi pengelola Deswita Jatimulyo.

Kepala Bidang Pemberdayaan Wisata, Dispar Kulon Progo, Sari Wulandari mengatakan akan ada tahapan kunjungan hingga penilaian dari Tim Juri ADWI 2024.

Pihaknya akan mengawal proses tersebut agar hasilnya sesuai harapan.

"Semoga Jatimulyo bisa mendapatkan prestasi terbaik dari ADWI 2024," ujar Sari.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved