Kepala Dinsos-PPPA Kulon Progo Sebut Digital Parenting Jadi Keharusan, Cegah Anak Judol dan Pinjol

Menurut Bowo, orang tua perlu menyadari penggunaan teknologi digital yang bijak bagi anak, terutama media sosial (medsos).

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Kulon Progo, Bowo Pristiyanto 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Seorang pelajar yang terjerat judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) di Kulon Progo kini menjadi sorotan.

Pendampingan pun kini tengah diberikan, termasuk oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA).

Kepala Dinsos-PPPA Kulon Progo, Bowo Pristiyanto menilai kasus tersebut menggambarkan persoalan serius dalam digital parenting alias pola asuh berbasis perkembangan teknologi digital.

"Orang tua saat ini tidak boleh gaptek (gagap teknologi), eranya sudah berbeda," kata Bowo ditemui pada Selasa (28/10/2025).

Ia mengatakan ekosistem tumbuh-kembang anak sekarang sudah didominasi perkembangan teknologi digital.

Maka digital parenting menjadi kebutuhan yang sangat penting dan mendesak.

Menurut Bowo, orang tua perlu menyadari penggunaan teknologi digital yang bijak bagi anak, terutama media sosial (medsos).

Pemanfaatannya tetap harus memberikan manfaat positif meski banyak konten negatif.

"Perlu didampingi agar penggunaan medsos bisa membuat anak tetap produktif," ujarnya.

Bowo mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan sosialisasi terkait digital parenting.

Kesadaran agar bijak dalam menggunakan medsos tak hanya dari keluarga utama, tetapi juga di lingkungan sosial anak.

Ia pun menyadari bahwa minimnya digital parenting akan menimbulkan persoalan, seperti yang terjadi pada salah satu pelajar.

Pihaknya pun memastikan ada pendampingan secara intensif pada pelajar tersebut.

"Pelajar tersebut perlu diselamatkan secara bersama oleh semua pihak," jelas Bowo.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Wahyudi mengatakan pelajar saat ini menghabiskan waktu 7 hingga 9 jam untuk akses internet. Hal ini diketahui berdasarkan kajian yang dilakukan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved