Kesaksian Orang yang Pertama Kali Menolong Vina Cirebon dan Eki, Vina Masih Hidup Saat Dibawa ke RS

Orang yang pertama kali menolong korban Vina Cirebon dan Eki adalah Suroto, mandor Desa Kecomberan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Kolase Facebook
Para pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina. Polisi menangkap satu dari tiga DPO di Bandung, Selasa (21/52024) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, CIREBON - Inilah kesaksian orang yang pertama kali menolong korban Vina Cirebo dan Eki saat keduanya ditemukan tergeletak di jalanan di jalan antara Desa Kepompongan dan Desa Kecomberan, Cirebon pada 27 Agustus 2016 silam.

Orang yang pertama kali menolong korban Vina Cirebon dan Eki adalah Suroto, mandor Desa Kecomberan.

Suroto saat ini tengah berpatroli dan melihat para penguna jalan berhenti karena ada orang orang yang tergeletak di jalanan.

Saat itu jam menunjukan pukul 22.00 WIB.

Kawasan tempat ditemukannya Vina dan Eki tengah diguyur hujan.

Dikutip dari Surya.co.id, Suroto mengaku saat itu tidak ada orang yang menolong Vina dan Eki.

"Saya sampai situ menanyakan, ini kenapa pak? Saat itu tidak ada orang yang menolong," aku Suroto dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, Kamis (6/6/2024).

Suroto akhirnya memutuskan untuk menolong kedua korban.

Setelah turun dari kendaraan, Suroto mendekati tubuh Eki yang berada di dekat trotoal pembatas jalan.

Saat itu Suroto sempat mengajak bicara Eki, namun tak ada jawaban dari korban.

Suroto pun menduga Eki sudah meninggal dunia saat itu.

Lalu Suroto memutuskan untuk menolong Vina yang tubuhnya berjarak sekitar 5 meter dari tubuh Eki.

Saat Suroto mendekat, korban Vina masih hidup dan masih bisa meminta tolong kepadanya.

"Itu (Vina) masih hidup, minta tolong, tolong dan tolong.Saya menolong laki tidak menjawab, saya pikir dia udah meninggal. Saya fokus yang masih hidup, yang perempuan," ujar Suroto. 

Baca juga: Tim Propam Mabes Polri Turun Gunung Periksa Kasus Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky

Suroto mengaku saat itu kondisi hujan deras karena darah kedua korban mengalir mengikuti aliran air yang ada di atas aspal. 

Menurut Suroto, kondisi Vina dan Eki saat pertama kali ditemukannya sangat mengerikan.

Mukanya seperti terkena hantaman benda. 

"Mukanya udah kena aduh kayak kena benda apa benda apa. Ngeri liatnya, laki dan perempuan," katanya. 

Mengetahui kondisi kedua korban cukup parah, Suroto mengaku saat itu langsung menghubungi pihak Polsek Talun.

Sekitar 3 menit kemudian, dua anggota Polsek Talun datang menggunakan mobil patroli.

Suroto bahkan ingat, dua sosok polisi yang datang itu adalah Sujak dan H Supardi. 

"Tapi sekarang (polisi) sudah pensiun," aku Suroto.  

Saat itu menurut Suroto kedua korban hanya dievakuasi oleh dirinya dan dua anggota polisi dari Polsek Talun.

"Saya dengan anggota kepolisian 2 orang," katanya. 

Setelah mengangkat tubuh Vina dan Eki ke atas mobil patroli, kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Saat dibawa, dia mendapati Vina masih hidup, sementara Eki sudah tidak bernafas. 

Suroto saat mengira kedua korban merupakan korban kecelakaan lalu lintas dan tidak berfikir kalau keduanya merupakan korban pembunuhan.

Sebab, di dekat kedua korban, ada sepeda motor. Jaraknya sekitar 6 meter dari tubuh Vina.

Suroto mengungkap, lokasi kejadian dimana dia menemukan tubuh Vina dan Eki itu berbeda dengan prarekonstruksi yang dilakukan polisi.

Perbedaannya terletak dari posisi korban, terutama Vina yang tidak berada di pinggir tapi dua meter ke tengah.   

"Yang dipinggir trotoar itu korban laki. Perempuan ke trotoar 2 meter. Motor dengan korban perempuan 6 meter," katanya. 

Suroto juga membantah beredarnya foto-foto yang memotret kondisi Vina dan Eki dalam kondisi kering. 

Dia meyakinkan bahwa kondisi saat itu hujan. 

"Sumpah demi Allah, posisi itu hujan deras, bisa ditanyakan ke anggota kepolisian. Keterangan ini sama persis dengan kepolisian (2 anggota polisi yang membentunya)," katanya. 

Suroto mengaku tidak tahu siapa yang mengontak keluarga korban Vina dan Eki. 

Saat Vina dan Eki masuk IGD, dia sudah tidak ikut masuk dan memilih pulang karena bajunya basah dan banyak darah. 

Saat ditanya apakah di lokasi kejadian, tubuh Eki dan Vina berbalut jaket XTC, Suroto mengakuinya. 

Menurutnya, Eki saat itu memakai jaket XTC, sementara jaket yang sama dipakai untuk menutupi bagian tertentu dari tubuh Vina. 

Suroto juga mengungkap di lokasi ditemukannya Vina dan Eki, kondisi lampu penerangan jalannya mati. 

Lampu yang hidup berada di jalan lain yang tidak menyorot tubuh dua korban ini. 

"Di jembatan memang ada lampu yang nyala. Cuma di posisi korban, lampu mati," katanya. 

Tubuh korban bisa terlihat karena sorotan lampu dari mobil atau motor yang melintas. 

Apakah saat itu dia melihat Melmel? Suroto mengaku tidak melihat. 

Dia juga tidak melihat ada geng motor di sekitar lokasi kejadian.

"Adanya pengguna jalan yang melihat. Tidak ada juga geng motor," kata Suroto yang mengaku pernah diperiksa di Polres Cirebon dua kali dan menjadi saksi di sidang dua kali. 

Suroto juga mengaku tidak mengenal 8 terpidana dan Pegi Setiawan yang belum lama ini ditangkap. 

Disinggung tentang CCTV, diakui Suroto, di lokasi kejadian memang tidak ada CCTV. 

Namun, CCTV ada di jalan lain. 

Setelah kasus ini mencuat lagi, Suroto mengaku sudah dimintai keterangan di Polda Jabar. 

"Dan yang saya katakan sama dengan yang saya ceritakan tahun 2016," pungkasnya. (*)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved