Berita Internasional
Kenapa Timor Laste Harus Menunggu 14 Tahun dan Baru Bisa Masuk ASEAN?
Setelah 14 tahun menunggu sejak pengajuan resminya pada 2011, Timor Leste akhirnya resmi menjadi anggota penuh ASEAN.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Setelah 14 tahun menunggu sejak pengajuan resminya pada 2011, Timor Leste akhirnya resmi menjadi anggota penuh ASEAN.
Keputusan bersejarah itu diresmikan dalam KTT ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26–28 Oktober 2025.
Deklarasi penerimaan tersebut menandai babak baru bagi kawasan Asia Tenggara, sekaligus menutup perjalanan panjang diplomasi Dili untuk bergabung dalam organisasi regional ini.
“Peranannya (Timor Leste) di sini melengkapi keluarga besar ASEAN, menegaskan kembali takdir bersama kita dan rasa kekerabatan regional yang mendalam,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pidatonya, dikutip AFP.
Perjalanan Panjang Sejak 2011
Timor Leste mengajukan permohonan resmi bergabung dengan ASEAN pada 4 Maret 2011, hampir satu dekade setelah kemerdekaannya pada 20 Mei 2002.
Negara kecil di timur Nusantara itu semula berharap bisa diterima sebagai anggota penuh pada 2015, sesuai target dalam Rencana Pembangunan Strategis 2011.
Namun, harapan tersebut tertunda karena sejumlah negara anggota ASEAN menilai kesiapan Timor Leste, baik secara ekonomi maupun administratif, masih terbatas.
Piagam ASEAN mensyaratkan calon anggota memiliki lokasi di Asia Tenggara, diakui negara lain, bersedia menaati Piagam ASEAN, serta mampu memenuhi kewajiban keanggotaan.
Baca juga: Timor Leste Resmi Jadi Anggota ASEAN ke-11, Akhiri Penantian Panjang Selama 14 Tahun
Kekhawatiran Negara Anggota Lama
Meski aktif mengikuti forum ASEAN sejak awal 2000-an, Timor Leste sempat mendapat penolakan dari beberapa anggota lama.
Singapura dan Laos, misalnya, menilai bahwa kemampuan ekonomi Timor Leste masih belum memadai. Mereka khawatir penerimaan negara itu akan menguras sumber daya ASEAN dan memperlambat integrasi ekonomi kawasan.
Secara ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB) Timor Leste hanya sekitar 1,44 miliar dolar AS, jauh di bawah Singapura, Malaysia, atau Indonesia.
Dukungan Meningkat dari Negara Tetangga
Meski sempat tertahan, dukungan bagi Timor Leste perlahan menguat.
Filipina menjadi negara pertama yang secara terbuka mendukung keanggotaan Dili sejak 2015, disusul oleh Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Malaysia.
Hingga akhirnya, pada 2022, ASEAN memberikan status observer state (pengamat) kepada Timor Leste, membuka jalan menuju keanggotaan penuh yang akhirnya diwujudkan tiga tahun kemudian.
Momen haru terjadi saat bendera merah, hitam, dan kuning Timor Leste dikibarkan sejajar dengan bendera negara-negara ASEAN lainnya.
| Timor Leste Resmi Jadi Anggota ASEAN ke-11, Akhiri Penantian Panjang Selama 14 Tahun |
|
|---|
| Shutdown di Amerika Serikat: Apa Itu, Mengapa Terjadi, dan Bagaimana Dampaknya? |
|
|---|
| 158 Daftar Negara Anggota PBB yang Akui Palestina, Lengkap dengan Tanggal Pengakuan |
|
|---|
| 4 Fakta Kenapa Indonesia Bisa Jadi Pembicara Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB? |
|
|---|
| Bagaimana Prabowo Ajak Dunia Akui Palestina di PBB? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.