Tips Kesehatan

4 Manfaat Jahe untuk Mengendalikan Penyakit Asma dan Cara Mengonsumsinya

obat herbal yang bermanfaat untuk mengendalikan penyakit asma, yakni jahe. Minyak atsiri termasuk salah satu senyawa yang kandungannya cukup tinggi

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
pixabay.com
Ilustrasi Minuman Jahe 

TRIBUNJOGJA.COM - Asma merupakan penyakit pada saluran pernapasan akibat peradangan dan penyempitan saluran napas.

Penyakit ini memerlukan penanganan yang tepat agar penderitanya dapat tetap beraktivitas dengan normal.

Berbagai obat juga banyak beredar untuk mengobati dan mencegah serangan asma.

Dari berbagai obat tersebut, ada pula obat herbal yang memiliki manfaat untuk mengendalikan penyakit asma, yakni jahe.

Laman Hello Sehat Kemenkes RI menjelaskan, penggunaan jahe sebagai obat herbal tidak terlepas dari senyawa kimia yang terkandung di dalamnya.

Minyak atsiri termasuk salah satu senyawa yang kandungannya cukup tinggi dalam bahan herbal bernama latin Zingiber officinale ini.

Baca juga: Manfaat Kayu Manis untuk Kesehatan, Salah Satunya Untuk Atasi Disfungsi Ereksi Pria

Dilansir dari Wubmed, jahe segar sangat kaya dengan senyawa kimia berupa:

- minyak atsiri (zingiberol, linalool, geraniol, dan kavikol),
- oleoresin,
- asam organik,
- gingeron,
- gingerin,
- asam malat,
- minyak damar,
- polifenol,
- asam oksalat,
- mucilago, dan
- alkaloid.

Dengan berbagai kandungan tersebut, berikut manfaat jahe untuk penderita asma :

1. Merelaksasi otot saluran pernapasan

Konferensi Internasional American Thoracic Society di Philadelphia pada 2013 menjelaskan bahwa jahe mengurangi asma dengan merelaksasi otot-otot saluran pernapasan.

Kombinasi kandungan isoproterenol dan ekstrak jahe memberikan respons relaksasi otot lebih besar daripada isoproterenol saja.

Dalam hal ini, beberapa senyawa aktif jahe yang berperan untuk mengurangi gejala asma yakni 6-gingerol, shagaol 6, dan 8-gingerol.

2. Melindungi saluran napas dari kerusakan

Jahe juga dikenal sebagai tanaman yang banyak mengandung senyawa antioksidan, seperti shogaol, gingerol, 4-diarylheptanoid, dan gingeron. Aktivitas antioksidannya bahkan diketahui lebih besar daripada vitamin E.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved