tips kesehatan

Manfaat Ceker Ayam untuk Kesehatan dan Bahayanya untuk Tubuh

Cara sehat mengonsumsi ceker adalah mengolahnya menjadi sup kaldu .Dengan mengonsumsi kaldunya, Anda lebih mudah mendapatkan zat gizi dalam ceker.

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
IST
Ceker Ayam 

TRIBUNJOGJA.COM - Mengolah ceker ayam dengan baik dapat menghasilkan hidangan yang lezat dan bergizi. Ceker ayam kaya akan kolagen, yakni jenis protein yang baik untuk kesehatan.

Cara sehat mengonsumsi ceker adalah mengolahnya menjadi sup kaldu .Dengan mengonsumsi kaldunya, Anda lebih mudah mendapatkan zat gizi dalam ceker.

Namun sebelumnya, saat Anda ingin memesak, harus dipastikan bahwa ceker ayam yang dikonsumsi dalam keadaan bersih.

Caranya, bersihkan ceker ayam dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran atau sisa-sisa darah. Gunakan pisau kecil atau gunting untuk memotong kuku-kuku yang masih menempel.

Merebus ceker dengan air dan sedikit garam atau bumbu lainnya bisa membuatnya lebih empuk dan mengurangi bau amis. Merendam dalam air garam atau air asam juga dapat membantu membersihkan dan memperbaiki tekstur ceker.

Baca juga: 7 Manfaat Hati Ayam untuk Kesehatan

Dilansir dari laman Hello Sehat Kemenkes RI, berikut manfaat ceker ayam untuk kesehatan :

1. Menjaga kesehatan kulit

Asupan rutin kolagen berpotensi menjaga kesehatan kulit dengan meningkatkan kelembapan, elastisitas, dan kepadatan kulit Anda. 

Sebuah studi dari Journal of medicinal food (2015) mengamati 105 wanita yang mengalami selulit selama enam bulan.

Penelitian ini menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur berpotensi mengurangi selulit dan kerutan kulit. 

Penelitian lain dalam Journal of drugs in dermatology (2019) menyebut bahwa asupan rutin kolagen berpotensi untuk menyembuhkan luka dan mencegah penuaan kulit.

2. Mengurangi sakit sendi

Kolagen dapat mempertahankan kepadatan tulang dan melumasi persendian tulang.
Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis. 

Jenis radang sendi ini merusak tulang rawan Anda, memungkinkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kesulitan bergerak.

Sebuah studi dalam Applied physiology, nutrition, and metabolism (2017) melakukan pengamatan selama tiga bulan pada 191 orang dengan osteoarthritis lutut.

Penelitian menyimpulkan bahwa dosis harian kolagen peptida berpotensi mengurangi penanda rasa sakit, kekakuan, dan disfungsi fisik.

3. Mencegah pengeroposan tulang

Sebuah studi dari jurnal Nutrients (2018) menemukan bahwa mengonsumsi 5 gram peptida kolagen per hari berpotensi meningkatkan kepadatan dan pembentukan mineral tulang, sekaligus mengurangi pengeroposan tulang.

Penelitian menunjukkan peserta yang mengonsumsi suplemen kolagen berpotensi kehilangan kepadatan mineral tulang yang lebih sedikit lebih sedikit daripada peserta yang tidak mengonsumsi suplemen. 

Artinya, kolagen dipercaya dapat memberikan efek pencegahan pengeroposan tulang karena merupakan bahan pembentuk utama dari tulang.

Baca juga: 8 Manfaat Masker Yoghurt untuk Kulit Wajah dan Cara Menggunakannya

Bahaya makan ceker ayam

Batasi jumlah konsumsi ceker dan imbangi dengan sumber zat gizi lainnya, seperti protein, lemak, karbohidrat mineral, dan vitamin.

Pasalnya, ceker ayam memiliki lemak tak jenuh sebesar 5,5 gram per 100 gram, kandungan lemak jenuhnya mencapai 3,9 gram. 

Ini setara dengan 20 persen (6 gram) kebutuhan lemak jenuh per hari orang dewasa pada umumnya.

Sebagai perbandingan, kebutuhan lemak jenuh per hari pria dewasa adalah 30 gram dan wanita dewasa 20 gram.

Selain itu, 100 gram ceker mengandung kolesterol sebanyak 84 mg. Ini sebesar 28?ri kebutuhan kolesterol per hari orang dewasa pada umumnya.

Sebagai perbandingan, asupan maksimal kolesterol per hari pada orang dewasa sehat adalah 300 mg. 

Artinya, ceker ayam juga tinggi lemak jenuh dan kolesterol. Kandungan lemak jenuh tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Lama-kelamaan, kolesterol tinggi berisiko menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung. Akibatnya, Anda mungkin bisa terkena penyakit jantung.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved