Gerindra Sleman Ingin Bertemu Erina Gudono untuk Bicara Aspirasi Anak Muda di Pilkada

Menurut Arif, ada dua parpol yang sejauh ini sudah komunikasi intens, yaitu Golkar dan PKS, meskipun belum bisa dikatakan koalisi. 

"Kita sudah komunikasi dengan teman-teman parpol, untuk menyamakan persepsi. Terutama Golkar dan PKS, kita memang komunikasi intens untuk bareng-bareng di Pilkada. Tapi belum mengerucut ke koalisi," kata dia. 

Jika Gerindra, PKS dan Golkar akhirnya merajut koalisi, maka koalisi parpol ini mengantongi 18 kursi parlemen.

Jumlah yang lebih dari cukup untuk dapat mengajukan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Sleman 2024. 

Saat ini, sejumlah parpol di Kabupaten Sleman memang masih taraf penjajakan dan penggodokan untuk membangun mitra koalisi di Pilkada.

Selain Gerindra, PKS dan Golkar, proses penjajakan juga dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Sekretaris DPD PAN Sleman , Inoki Azmi Purnomo sebelumnya mengungkapkan, pasca lebaran ini, pihaknya sudah mulai membangun komunikasi awal dengan beberapa partai politik.

Komunikasi ini sebagai upaya penjajakan untuk membangun koalisi. Sebab, dengan perolehan 6 kursi di DPRD Sleman , PAN tidak bisa mengajukan bakal pasangan calon sendiri.

Karena itu, harus membangun koalisi dengan Parpol lain untuk memenuhi ambang batas syarat pencalonan sekaligus mempermudah keterpilihan calon yang didukung. 

"Tentunya koalisi yang di bangun dalam kerangka mempermudah keterpilihan bagi calon," kata Inoki.

Adapun di Pilkada Sleman tahun 2024, partai berlogo matahari ini hampir dipastikan bakal kembali mengusung Kustini Sri Purnomo (KSP) untuk kembali maju sebagai calon Bupati.( Tribunjogja.com )