Pemilu 2024

Batas Akhir Pindah TPS, KPU: 35 Ribu Warga Luar DIY Urus Pindah Memilih

Sekitar 35 ribu warga luar DIY akan mengikuti pencoblosan di wilayah DIY pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi, ditemui di sela Rapat Koordinasi Persiapan Penyusunan Jadwal Kampanye Rapat Umum di Yogyakarta, Senin (15/1/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengajuan pindah memilih atau pindah TPS untuk Pemilu 2024 dijadwalkan berakhir hari ini, Senin (15/1/2024) pukul 23.59 WIB.

Diketahui, pemilih yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dapat mengajukan pindah memilih atau pindah TPS pada pemilu 2024, apabila berada di tempat yang tak sesuai dengan alamat KTP elektroniknya.

Hal ini bisa dimanfaatkan oleh mereka yang merantau atau menempuh pendidikan di kota lain dan tidak bisa pulang pada saat pemungutan suara 14 Februari 2024 mendatang.

Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi, mengatakan hingga hari terakhir jadwal pindah memilih pada Senin (15/01/2024), sekitar 35 ribu warga luar DIY akan mengikuti pencoblosan di wilayah DIY pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.

Sebagian besar pemilih yang mengikuti pindah memilih merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di DIY, didominasi di wilayah Sleman.

"Hingga hari terakhir jadwal pindah pemilu. Dari 35 ribu yang pindah memilih, separuh lebih ada di Sleman karena kebanyakan mahasiswa yang akan menggunakan hak pilihnya di Yogyakarta," ujar Ahmad Shidqi.

Jumlah pindah memilih pada 2024 ini kurang lebih sama dengan Pemilu 2019.

Akan tetapi dalam Pemilu 2024 ini, sejumlah kampus masih pada masa libur kuliah hingga 14 Februari 2024.

,Karenanya tidak semua mahasiswa luar daerah pindah memilih di DIY.

Apalagi KPU memang mengharapkan pemilih menggunakan hak pilihnya di daerah asal masing-masing.

"UGM, UNY, UII, UIN itu masih libur sehingga banyak didorong untuk memilih di rumah untuk kampus," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, layanan pindah memilih ini ditutup tepat 30 hari sebelum Pemilu 2024 dilangsungkan.

Hal tersebut dilakukan guna menyiapkan logistik seperti surat suara bagi pemilih pindahan.

Sebab, lanjut Shidqi, logistik yang digunakan diambil dari logistik cadangan sebesar 2 persen.

"Pemilih pindahan pun akan disebar ke beberapa TPS atau tidak terpusat di satu TPS saja. Misalnya Depok, Mlati penuh, lalu kita geser ke Pakem, Turi atau Tempel dan lainnya meskipun dia tinggal di kawasan Depok," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved