Hoax! Mahfud MD Mengamuk di Istana Negara karena Ada Kecurangan dalam Pemilu 2024

Hingga akhir video tidak dijelaskan tentang peristiwa Mahfud MD yang mengamuk di Istana karena kecurangan dalam Pemilu.

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
Kominfo RI
Konten hoax yang menyatakan Mahfud MD Mengamuk di Istana Negara karena Ada Kecurangan dalam Pemilu 2024 

TRIBUNJOGJA.COM - Beredar sebuah unggahan video di media sosial Facebook yang bertuliskan “Mahfud MD mengamuk di Istana Negara terkait adanya kecurangan dalam pemilu 2024”.

Dalam foto thumbnail di video tersebut, terlihat Mahfud MD sedang berusaha ditenangkan oleh beberapa orang. Sementara di hadapannya ada Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Faktanya, klaim dalam unggahan video adalah tidak benar atau hoax.

Foto thumbnail dari video tersebut juga merupakan hasil rekayasa atau manipulasi foto.

Dilansir dari turnbackhoax.id, narator dalam video tersebut mengulas sebuah artikel dari republika.co.id yang berjudul "Soal Pemilu, Mahfud MD: Sesuatu yang Diperoleh tak Baik, tak akan Beri Berkah”.

Artikel tersebut membahas mengenai Mahfud MD yang menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan berbagai laporan soal dugaan kecurangan dalam tahapan Pemilu.

Hingga akhir video tidak dijelaskan tentang peristiwa Mahfud MD yang mengamuk di Istana karena kecurangan dalam Pemilu.

Baca juga: HOAX! Presiden Jokowi Bertemu CEO TikTok untuk Kondisikan Algoritma Prabowo-Gibran

Menjelang Pemilu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau agar warga masyarakat mewaspadai penyebaran informasi hoax.

Kondisi itu harus menjadi perhatian bersama. Pasalnya, keberadaan hoaks mengenai Pemilu tidak hanya menurunkan kualitas demokrasi namun berpotensi memecah belah bangsa.

Tidak hanya menyasar para bacapres dan bacawapres. isu hoaks dan disinformasi yang kami temukan turut menyasar reputasi KPU dan penyelenggaraan pemilu untuk menimbulkan distrust terhadap Pemilu.

Kementerian Kominfo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi atau diselewengkan.

Kominfo pun turut mengimbau agar masyarakat selalu merujuk sumber-sumber tepercaya seperti situs pemerintah dan/atau media yang kredibel.(*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved