Berita Kulon Progo Hari Ini

DPMDPPKB Kulon Progo Luncurkan 'Anting Kertas', Optimalkan Percepatan Penurunan Stunting

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Kulon Progo meluncurkan program Anting Kertas.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
Sejumlah pegawai menandatangani Pakta Integritas "Anting Kertas" di Gedung Adikarta, Kantor Bupati Kulon Progo, Kamis (02/11/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Kulon Progo meluncurkan program Anting Kertas.

Peluncurannya dilakukan pada Kamis (02/11/2023).

Kepala DPMDPPKB Kulon Progo, Ariadi mengatakan Anting Kertas jadi upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo dalam mempercepat penurunan stunting.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Nanggulan Kulon Progo Ditemukan Meninggal Dunia di dalam Sumur

"Anting Kertas sendiri singkatan dari Atasi Stunting melalui Kampung Keluarga Berkualitas," katanya pada Jumat (03/11/2023).

Menurut Ariadi, simbol anting dan kertas jadi logo dari program ini. Anting warna emas melambangkan ibu yang tangguh dalam keluarga, sedangkan kertas putih menggambarkan anak yang masih bersih.

Pelaksanaan Anting Kertas melibatkan 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kulon Progo.

Nantinya, tiap OPD akan melakukan pendampingan ke Kampung KB (Keluarga Berkualitas) di tiap kalurahan.

"Seluruhnya berkolaborasi mempercepat penurunan stunting sesuai tugas dan fungsinya masing-masing," jelas Ariadi.

Pihaknya juga melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tiap kalurahan.

TPPS ini juga memiliki tugas dalam mewujudkan Kampung KB.

Ariadi mengatakan setidaknya ada 4 sasaran yang hendak dicapai lewat Kampung KB.

Seperti penurunan angka kematian ibu, penurunan angka kematian bayi, penurunan angka kemiskinan, dan penurunan stunting.

"Kami bersama-sama memperkuat percepatan penurunan stunting di Kulon Progo," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo, Triyono mengatakan angka prevalensi stunting di wilayahnya di kisaran 15,8 persen. Angka ini didasarkan pada hasil survei pusat pada 2022 silam.

Namun jika mengacu pada data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, angka stunting di 2022 mencapai 9,9 persen.

Sebab Dinkes mendata kasus stunting secara by name by address (BNBA).

"Ini jadi tantangan bagi kami, untuk terus bekerja keras dan bersinergi dalam menurunkan angka stunting," kata Triyono. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved